AmpenanNews. Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc secara langsung mencanangkan Bima Sebagai Pusat Industrialisasi di Desa Paradowane, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, Sabtu (11/1/2020) siang.
Acara yang dirangkaikan dengan penanaman pohon kemiri dan pohon kayu putih itu, merupakan keseriusan pemerintah daerah dalam mendukung dan mewujudkan Nusa Tenggara Barat Asri dan Lestari.
Penanaman pohon-pohon sebagai wujud kepedulian terhadap lahan kritis pada kawasan hutan di Nusa Tenggara Barat.
“Kita motong hutan, menebang hutan itu gampang, tapi saya lihat pohon-pohon yang besar itu, kasihan kalau anak cucu kita tidak menikmati dan melihatnya,” ungkap Gubernur
Adanya investor yang hadir dapat menjadi alternatif pekerjaan bagi masyarakat, sehingga tidak lagi menebang pohon sebagai lahan penghasilannya.
“Yang hadir, oleh karena itu, kalau memang pekerjaan yang kita cari, mudah mudahan dengan adanya alternatif, kelestarian dan keasrian lingkungan bisa kita jaga. Pada saat yang sama alternatif pekerjaan kita sediakan oleh investasi yang hadir dan masuk ke tempat kita,” tutur Gubernur.
Lebih jauh Gubernur menyampaikan bahwa Menteri Kehutanan telah menyampaikan secara langsung, ajakan untuk lakukan penghijauan kembali di Nusa Tenggara Barat.
Melalui kesempatan itu juga Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri SE mengajak segala pihak untuk bersinergi merawat dan menjaga hutan.
“Saya mengajak untuk memperbaiki hutan yang kita miliki. Karena masyarakat Parado yang berada di ketinggian, tidak merasa khawatir dengan kondisi hutan hari ini. Tetapi, bagi masyarakat yang ada di bawah atau di kaki gunung, beda dalam situasi yang mencekam dan menghawatirkan,” ujar Indah.
Lebih jauh, Indah berharap agar pemerintah provinsi melalui Dinas Kehutanan, untuk terus intens mengawasi proses penanaman kembali hutan-hutan yang sudah tidak produktif dan tidak hijau di Kabupaten Bima khususnya di Kecamatan Parado.
“Kami memohon dukungan bapak Gubernur, agar kawasan hutan yang ada di Kabupaten Bima, khususnya yang ada di kecamatan Parado agar mendapatkan perhatian khusus untuk pembibitan sehingga bisa ditanami kembali,” harap Indah.
Turut hadir anggota DPR RI, anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Ketua TP-PKK Provinsi Nusa Tenggara Barat, Wakil Bupati Bima, Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan Insfrastruktur dan Pembangunan Manggaukang Raba, Kadis LHK, Kadis PMPD Dukcapil, Kadis Pariwisata, Kadis Perindustrian, Kadis PU, Kadis Pertanian, Kalak BPBD, Karo Umum dan Karo Humas dan Protokol. Anr.