AmpenanNews. Rombongan Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah berkunjung ke Desa Sakra Selatan, Lombok Timur. Dalam kunjungannya kali ini, Gubernur berdialog dengan ratusan petani dan warga di kantor Desa Sakra Selatan.
Gubernur tiba di lokasi sekitar pukul 13.37 WITA Selasa (07/01/2020). Gubernur yang akrab disapa Bang Zul ini didampingi oleh Bupati Lombok Timur, H. M. Sukiman Azmy, Kepala Dinas UMKM NTB, Sekdis Perindustrian NTB, Sekdis Perdagangan NTB, Karo Kesra Setda NTB, Karo Humas dan Protokol Setda NTB dan Direktur STIPark.
Sekitar 300 petani dan warga sudah menunggu kedatangan orang nomor satu di NTB tersebut. Mereka duduk di kursi dan banyak pula yang berdiri.
Setelah itu, Bang Zul sapaan akrab gubernur melihat hasil kerajinan tangan anak-anak muda desa Sakra selatan, seperti gitar dan gerabah. Ada 1 gitar yang sudah jadi dan tujuh gitar lainnya sedang dalam proses pembuatan senar.
“Berapa harga gitar ini?” tanya Bang Zul kepada salah seorang pengrajin.
“Kalo yang sudah jadi, harganya bisa mencapai Rp3 juta pak,” ujar pengrajin tersebut.
“Satu minggu bisa buat berapa gitar?” tanya Bang Zul kembali.
“Waduh, karena kita membuat gitar ini masih tradisional, satu gitar bisa menghabiskan waktu tiga minggu pak,” jawab pengrajin.
“Ke depan, pembuatan gitarnya harus menggunakan mesin, pemerintah pasti bantu, supaya dalam satu minggu bisa membuat tiga buah gitar,” jawab Bang Zul sambil mencoba gitar hasil kerajinan tersebut.
Setelah melihat hasil kerajinan tangan, Gubernur didampingi Bupati Lombok Timur melanjutkan dialog bersama para petani Desa Sakra Selatan.
Dalam dialog tersebut, Bang Zul menegaskan bahwa industrialisasi itu sangat penting, demi kelancaran pembangunan di NTB.
“Jadi bapak ibu, jangan sampai ketika kita mendengar kata industrialisasi, pikiran kita itu pembangunan-pembangunan besar, industrialisasi itu sebuah proses perubahan sosial ekonomi, seperti mengubah kayu menjadi gitar,” tegas Bang Zul.
Industrialisasi revolusi, lanjut Bang Zul, adalah semangat memperdalam struktur industri, di mana segala potensi mampu diolah sendiri sehingga mampu memperkaya produksi dan meningkatkan nilai jual dari produksi itu sendiri.
“Kalo selama ini kita jual jagung, maka periode selanjutnya kita harus mampu mengolah jagung tersebut di daerah kita sendiri, contohnya gitar tersebut, biasanya kayu kita jual murah, ketika di olah, kayu yang yang dua meter harganya bisa jadi dua sampai tiga juta,” ungkap bang Zul.
Setelah Bang Zul menjelaskan tentang industrialisasi, sesi dialog pun dibuka, seorang petani menjabarkan beberapa masalah langsung kepada Gubernur dan bupati.
“Pak Gubernur, saya ini petani sekaligus seorang pekasih di desa ini, kita semua tahu, di kecamatan ini ada bendungannya pak, tapi sangat kami sayangkan, bendungan tersebut tidak bisa kami rasakan sepenuhnya, kami hanya merasakannya pada saat banjir,” tanya petani.
Terkait hal ini, Bang Zul menjawab bahwa bendungan tersebut dibuat supaya semua masyarakat bisa merasakannya manfaatnya. “InsyaAllah tahun 2020 ini, bendungan tersebut akan kita maksimalkan,” kata Bang Zul.
“Selain itu pak, kami mohon, untuk para pekasih seperti kami ini diberikan kendaraan juga untuk menjalankan tugas kami,” ungkapnya kembali diiringi riuh tawa petani yang hadir pada acara tersebut.
Menjawab permintaan itu, Bang Zul menyarankan agar aspirasi itu ditangani oleh Bupati Lotim.
“Nah…, kalo masalah kendaraan ini, kita serahkan ke pak bupati. Kalo bisa, sebelum 2021 semua pekasih diberikan kendaraan supaya bisa langsung dicoba di sirkuit MotoGP kita di Mandalika,” Jawab Bang Zul, dengan senyum khasnya yang membuat masyarakat tertawa lepas dan membuat suasana dialog semakin hangat.
“Dulu memang saya pernah janji masalah kendaraan untuk pekasih ini Pak Gubernur, tapi ternyata jumlah pekasih ini ribuan, InsyaAllah tahun ini akan kita penuhi janji tersebut,” jawab Bupati Lombok Timur.
Bang Zul mendengarkan keluhan petani dengan seksama. Dia mengatakan Bupati Lombok Timur Insya Allah akan membantu. “InsyaAllah pak bupati pasti bantu, saksinya saya, dan masyarakat semua. Kalau kita kompak, pemerintah provinsi, kabupaten, dan masyarakat, Insya Allah seluruh keluhan petani bisa kita selesaikan bersama,” ujar Bang Zul menyemangati para petani.
Menutup dialognya, Bang Zul menyampaikan dirinya ingin agar NTB benar-benar ramah Investasi. “Mari kita jadikan NTB ini sebagai rumah yang sangat ramah terhadap investasi,” kata Bang Zul. Anr.