Anews. Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pelatihan vokasi dan produktivitas tenaga kerja. Hal itu disampaikan dalam acara Pembukaan dan Penutupan Pelaksanaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Tenaga Kerja yang berlangsung di Aula Lembaga Latihan Kerja (LLK) Selong, Kamis (17/4).
Bupati menekankan krusialnya peningkatan keterampilan dan kompetensi bagi masyarakat Lotim sebagai kunci utama dalam mengatasi tantangan pengangguran. Karena itu kegiatan yang juga dihadiri Stafsus Bupati bidang Ketenagakerjaan dan Kepala LLK Selong itu dinilai menjadi momentum penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di Lotim.
Bupati menyoroti tingginya angka pengangguran di Lotim yang mencapai sekitar 17 ribu jiwa, bahkan menjadi yang tertinggi di Nusa Tenggara Barat (NTB). Di sisi lain, ia mencatat fenomena menarik dimana jumlah masyarakat Lotim yang bekerja di luar negeri mencapai angka yang jauh lebih besar, yakni sekitar 305 ribu jiwa. Kendati demikian, Bupati melihat adanya potensi positif dari tingginya angka pekerja migran ini, salah satunya adalah percepatan perubahan status Kantor Imigrasi Perbantuan Mataram menjadi kantor definitif di Lotim yang diharapkan dapat segera terealisasi.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan ucapan terima kasih dan selamat kepada seluruh peserta yang telah menyelesaikan pelatihan dengan sungguh-sungguh. Ia berharap ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi pengangguran serta dapat diamalkan dan dikembangkan di lingkungan masing-masing.
“Pelatihan ini adalah langkah nyata untuk memberikan keterampilan yang dapat langsung dipraktikkan dan bermanfaat bagi masyarakat,” tegas Bupati. “Jangan hanya menunggu formasi P3K dan CPNS yang jumlahnya sudah banyak. Kalian sekarang sudah memiliki keahlian, manfaatkanlah,” lanjutnya.
Bupati juga mengingatkan akan keterbatasan anggaran daerah, namun ia berjanji akan terus berupaya untuk memberikan bantuan yang lebih besar di masa mendatang. Ia mengajak masyarakat untuk terus mengembangkan potensi lokal, termasuk sektor tembakau yang menjadi sumber utama Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Selain itu, ia mendorong pemuda-pemudi untuk terlibat aktif dalam pertanian modern yang sedang dikembangkan oleh pemerintah pusat, menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam pertanian serta menjadi generasi muda yang cerdas dan memiliki motivasi untuk maju.
Mengakhiri sambutannya, Bupati secara resmi menutup pelatihan kerja angkatan pertama dan membuka kembali pelatihan kerja angkatan kedua. Ia berharap program pelatihan ini dapat terus memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat dan berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran di daerah.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) M. Khairi dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan ini sebelumnya selalu bekerja sama dengan BPVP Lenek sebagai instansi pusat dan mitra kerja di tingkat provinsi. Ia mengungkapkan bahwa ketiadaan biaya dari pusat sempat menjadi kendala, namun berkat alokasi DBHCHT, program pelatihan di LLK dapat terus berjalan.
M. Khairi menyampaikan tahun 2025 dari DBHCHT Disnakertrans mendapatkan alokasi sebesar Rp. 3 milyar yang dibagi dua dengan LLK, masing-masing sebesar Rp. 1,5 milyar. Dana ini memungkinkan pihaknya untuk memberikan bantuan peralatan yang lebih memadai bagi peserta pelatihan dalam mengaplikasikan ilmu yang telah mereka peroleh.
Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan penyerahan bantuan peralatan secara simbolis berupa mesin jahit, alat tata boga, dan alat bengkel oleh Bupati kepada perwakilan peserta pelatihan. Acara kemudian dilanjutkan dengan peninjauan lokasi pelatihan oleh Bupati.