Program PTSL oleh BPN Lotim berkurang akibat Pengurangan Anggaran
Terjemahan

AmpenanNews. Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang dilaksanakan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Lombok Timur (Lotim) menghadapi tantangan besar pada tahun ini akibat pemotongan anggaran oleh pemerintah pusat. BPN Lotim mengalami pengurangan anggaran sebesar 45%, yang berimbas pada jumlah sasaran yang dapat diakomodasi dalam program ini.

Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran BPN Lombok Timur, Darmawan Wibowo, menjelaskan bahwa sebelumnya, Lotim mendapatkan alokasi sebanyak 14.250 bidang tanah melalui program PTSL. Namun, setelah adanya efisiensi anggaran, BPN Lotim hanya mampu mengakomodasi sekitar 3.990 bidang tanah berdasarkan perhitungan sementara. Angka ini menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan rencana awal yang jauh lebih besar.

Baca Juga :  APPSANTI Pusatkan Temu Ilmiah di Universitas Hamzanwadi

Untuk mengatasi kondisi tersebut, pihak BPN Lotim berupaya keras dengan memaksimalkan anggaran yang tersisa. Mereka melakukan penyisiran anggaran dan menunda beberapa kegiatan.

Berkat upaya tersebut, BPN Lotim berhasil menambah jumlah bidang tanah yang dapat terakomodasi menjadi 7.962 bidang. Meskipun begitu, jumlah sasaran di setiap desa mengalami penurunan yang cukup signifikan.

“Alhamdulillah, upaya tersebut berhasil sehingga bisa menambah jumlah bidang tanah menjadi 7.962 bidang,” ujar Darmawan.

Namun, dampak dari pengurangan anggaran ini sangat terasa di tingkat desa. Pada tahun-tahun sebelumnya, setiap desa dapat menangani 700 hingga seribu bidang tanah, namun tahun ini setiap desa hanya mampu menangani ratusan bidang tanah. Setiap desa kini hanya mendapatkan kurang dari 400 bidang tanah.

Baca Juga :  Bupati Lombok Timur Bahas Pengawasan Pupuk Subsidi

“Dampak dari pengurangan anggaran ini sangat terasa di tingkat desa. Setiap desa hanya mendapatkan kurang dari 400 bidang tanah,” jelas Darmawan.

Sebelumnya, terdapat 19 desa di Lotim yang diharapkan dapat mengikuti program PTSL, namun hanya 18 desa dari 13 kecamatan yang berhasil terjangkau oleh program ini. Satu desa terpaksa ditunda karena cakupan area yang terlalu besar untuk ditangani dalam waktu yang terbatas.

“18 desa yang mendapatkan program PTSL yakni Lenek Lauk, Gereneng, Batu Putik, Sugian, Sambelia, Pejaring, Rakam, Obel-Obel, Kilang, Sapit, Dasan Borok, Mamben Lauk, Tete Batu, Labuan Pandan, Rarang Atas, Wanasaba Lauk, Padak Guar, dan Pengadangan Barat,” terangnya.

Meskipun ada pengurangan jumlah sasaran, BPN Lotim memastikan bahwa desa yang terpaksa ditunda akan menjadi prioritas utama pada tahun depan atau jika ada penambahan anggaran tahun ini. Hal ini menunjukkan komitmen BPN untuk tetap melanjutkan program PTSL meskipun menghadapi keterbatasan anggaran.

Baca Juga :  Semangat Mensos RI untuk Anak-anak Indonesia pada Perayaan HAN 2022

“Program PTSL dalam dua tahun terakhir memang mengalami pergeseran fokus, dari yang awalnya lebih berorientasi pada peta bidang tanah, kini lebih menitikberatkan pada jumlah luas sasaran yang dapat ditangani,” tutup Darmawan.

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments