AmpenanNews. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2024 mengalami percepatan sebesar 73,10 meningkat 0,73 poin (1,01 persen) dibanding tahun 2023 sebesar 72,37. Selama tahun 2022-2024, IPM Provinsi NTB meningkat sebesar 0,92 persen per tahun, mengalami percepatan dari tahun sebelumnya.
Kegiatan penyampaian Berita Rilis Statistik tersebut, hadir Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi NTB Drs. H. Wirajaya Kusuma, M.H. kemudian Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Dr. dr. H. L. Hamzi Fikri, MM., MARS dan Kepala BPS Provinsi NTB Drs. Wahyudin, M.M (15/11/2024).
Dari peningkatan IPM Provinsi Nusa Tenggara Barat 2024 terjadi pada tiga dimensi utama. Pertama, umur panjang, kedua hidup sehat, pengetahuan. Ketiga adalah standar hidup layak. Dari ketiga dimensi tersebut, terdapat empat indikator yaitu umur harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan.
Kepala BPS Provinsi NTB Drs. Wahyudin, hal tersebut disampaikan pada saat Berita Rilis Resmi Statistik di Aula Tambora BPS NTB (15/11/2024).
“Semakin tinggi IPM, maka makin lebih baik pembangunan manusia pada suatu daerah. Ada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun 2024 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 72,25 tahun, meningkat 0,23 tahun dibandingkan dengan yang lahir pada tahun sebelumnya. Sumber data umur harapan hidup saat lahir menggunakan hasil Long Form SP2020 (SP2020-LF),” ungkapnya.
Dimensi pengetahuan, lanjutnya, Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk umur 7 tahun meningkat 0,01 tahun dibandingkan tahun sebelumnya, dari 13,97 menjadi 13,98 tahun. Sedangkan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,13 tahun, dari 7,74 tahun menjadi 7,87 tahun pada tahun 2024. Sumber data HLS dan RLS menggunakan hasil Susenas Maret.
” Pada dimensi standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun (yang disesuaikan) meningkat 511 ribu rupiah (4,61 persen) dibandingkan tahun sebelumnya. Sumber data pengeluaran riil per kapita per tahun menggunakan hasil Susenas Maret,” jelasnya.
Kadis Kesehatan Provinsi NTB Dr. dr. H. L. Hamzi Fikri, MM., MARS mengungkapkan komponen yang signifikan pada angka usia harapan hidup naik setiap tahun bahkan bisa sampai 80 tahun, karena dilihat dari program NTB emas.
” Program kami sekarang, lebih (prioritas) pada pencegahan bukan mengobati. Saya mengajak semua, mari kita hidup sehat,” tuturnya.
Sementara itu, IPM NTB tahun 2024, berada pada peringkat ke-27 nasional dari 38 provinsi (dengan koefisien nilai 73,10). Sedangkan untuk percepatan IPM 2024, masuk top ten nasional sebesar 1,01 persen di atas nasional sebesar 0,85 persen. (pr)