AmpenanNews. Program Adaptasi Perubahan Iklim dan Pengurangan Risiko Bencana di Nusa Tenggara (Increasing Resiliency through Cliate Change Adaptation and Disaster Reduction in Nusa Tenggara/INCIDENT) di Kabupaten Lombok Timur sudah berlangsung sejak November tahun 2022 dan Agustus 2024 ini akan berakhir. Program tersebut dilaksanakan di delapan desa yang ada di kabupaten Lombok Timur, yaitu desa Perian, Montong Betok, Jurit, Pringgabaya Utara, Seruni Mumbul, Sapit, Sugian, dan Dara Kunci. Program Incident di Lombok Timur fokus pada pengurangan risiko bencana berbasis komunitas, sistem pasar, dan pemulihan ekonomi.
Pj. Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik usai menyambut ramah tim pembelajaran implementasi program INCIDENT, Rabu (7/8) di Rupatama 1 Kantor Bupati, dalam arahannya, mengingatkan agar terus meningkatkan kolaborasi. Dirinya yakini bahwa bersinergi dan kolaborasi merupakan bentuk saling tolong menolong untuk kemanusiaan yang lebih baik. Ia sebut program tersebut merupakan salah satu bentuk bantuan kemanusiaan kepada masyarakat.
Pj. Bupati mengakui tantangan petani saat ini tidak hanya soal harga melainkan juga perubahan iklim. Karena itu ia mengapresiasi program yang telah dilaksanakan, yaitu memberikan pelatihan pertanian melalui aplikasi sistem kesiapsiagaan pertanian dan bencana (SKPB).
Sementara itu perwakilan World Neighbors Putra Suardika menyampaikan pengembangan program incident akan segera berakhir Agustus ini. Karena itu pihaknya hendak melihat apa yang bisa dipelajari dari pengalaman selama dua tahun berjalannya program itu.
Hadir pada acara tersebut rombongan World Neighbors, LPSDM, OPD terkait, perwakilan delapan desa yang mendapat program INCIDENT, dan Forum penanggulangan bencana daerah Lombok Timur.