AmpenanNews. Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-Asi) kaya protein hewani cegah stunting, menjadi tema utama Peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-64 di Kabupaten Lombok Timur.
Diusungnya tema MP-Asi cegah stunting dalam peringatan HGN ke-64 ini di ikhtiarkan sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dalam menjaga kesehatan.
Pj. Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik, dalam upacara HGN yang di gelar di halaman Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, sempat memberikan pernyataan tentang tiga isu prioritas selama Ia menjabat, salah satunya adalah penurunan stunting.
Diharapkannya di akhir Tahun 2024 nanti, terhadap penurunan angka stunting di Kabupaten Lombok Timur ini bisa mencapai 14% dari angka sebelumnya 16,18% (per Desember 2023).
“Melihat akar permasalahan stunting di Kabupaten Lombok Timur tidak lain disebabkan karena adanya persoalan gizi kronis. Untuk itu diperlukan upaya-upaya lintas sektoral. Salah satunya dengan kehadiran bayi dan balita bisa mencapai 98% di posyandu. Karena itu diharapkan agar pendekatan lebih intens dilakukan lagi dengan kader-kader posyandu dan perangkat desa lainnya,” imbuhnya.
Tidak cukup sampai di situ, Pj. Bupati Juaini, juga memberikan arahan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) dan OPD terkait yang bertugas sebagai pembina stunting, baik di kecamatan maupun Desa agar bisa membagi diri untuk melakukan pendataan serta memiliki sasaran yang jelas dalam melakukan penurunan angka stunting.
“Saya berharap dengan 1998 jumlah posyandu yang ada di daerah ini, terhadap tingkat kunjungan masyarakat pada posyandu bisa lebih tinggi dan stabil. Selain itu di posyandu kini sudah memiliki alat ukur tinggi dan berat badan balita yang paling valid dan reliable, yakni Antopometri. Sehingga tidak perlu menunggu akhir tahun untuk bisa melihat perkembangan penurunan stunting,” katanya.
Selain posyandu, program PKK Cegah stunting di seribu hari kehidupan dini (Canting Srikandi), Dharma Wanita Cerdas, Bapak Asuh Stunting dan program lainnya juga diharapkan bisa memberikan dampak positif.
“Tentunya tidak hanya permasalahan bayi atau balita stunting yang diatensi, akan tetapi gizi ibu hamil, serta pencegahan pernikahan usia dini sebagai faktor penyebab stunting juga perlu mendapat pehatian khusus, dan itu Harus ada terhadap intervensi yang serius kepada gizi bagi ibu hamil,” ujarnya.
Kolaborasi dan bersinergi dengan semua organisasi profesi, utamanya di lingkup Kesehatan, seperti Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dapat terus dijalin.
“Saya ingin di hari ulang tahun ini, kita membangkitkan semangat kita lagi, meningkatkan kolaborasi, mengajak semua pihak untuk guyub dalam penurunan stunting,” singkatnya.
Kegiatan HGN ke – 64 yang berlangsung di Kantor Dinas Kesehatan Lotim tersebut di ikuti DPC Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI) Kabupaten Lombok Timur, kegiatan juga di dilanjutkan dengan pelepasan merpati oleh Pj. Bupati