AmpenanNews. Kabupaten Lombok Timur (Kab Lotim) menjadi salah satu Kabupaten dengan indeks perkembangan harga (IPH) tertinggi se-Indonesia.
Untuk penurunan IPH Lotim yang mencapai 8,36% tersebut terjadi pada pekan ke dua di bulan Desember, dan hal tersebut diungkap pada rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah.
Kesempatan tersebut, Pj. Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik, menyampaikan keberhasilan dalam menurunkan IPH, tidak terlepas dari kerja keras dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan.
” Sejumlah upaya telah dilakukan seperti lebih intensif melakukan sidak maupun monitoring harga, memperluas jangkauan dan frekuensi operasi pasar, memperpendek rantai pasar komoditas dengan fluktuasi harga tinggi, serta komunikasi dan koordinasi, utamanya dengan pengepul besar yang dilakukan secara periodik. meski demikian Ia juga tetap mengingatkan dinas terkait mengingatkan untuk secara konsisten melakukan hal tersebut,’ ungkapnya.
Menurut Pj Bupati, Apa yang dicapai pada pekan ke dua Desember tersebut menjadi acuan pada pekan berikutnya, bahkan hingga tahun 2024 mendatang. Karena itu pula ia mengingatkan masing-masing sektor untuk fokus melaksanakan apa yang telah dikerjakan.
Sementara itu menjelang natal dan tahun baru, Pj. Bupati memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan untuk mengecek kondisi rantai produksi maupun distribusi, sementara kepala Dinas Pertanian diminta fokus di sektor hulu, utamanya hortikultura seperti cabai.
” untuk memastikan siklus tanam maupun panen terpantau sehingga kekurangan produksi dapat diantisipasi,” katanya mengingatkan.
Sedangkan Kepala Badan Pusat Statistik Lombok Timur Muhadi yang turut mengikuti rapat koordinasi tersebut mengingatkan untuk terus melakukan pemantauan terhadap IPH. Ia juga meminta pelaporan terhadap bertambahnya lokasi analisis dari Pasar Pancor dan Paokmotong sehingga dapat diakomodasi pada sistem pemantauan pasar dan kebutuhan pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan. Selain itu perkembangan harga pasar harus dilaporkan sesegera mungkin kepada pimpinan.
” Selain Lombok Timur, di Provinsi NTB, Kabupaten Lombok Barat juga menjadi 10 kabupaten dengan penurunan IPH tertinggi dengan angka 4,12%. Kondisi inflasi di NTB adalah 2,66 atau masuk dalam 10 provinsi dengan tingkat inflasi terendah,” jelasnya
Rakor yang berlangsung secara virual tersebut dipimpin Sekretaris Jendral Kementerian Dalam Negeri Suhajar Diantoro dan diikuti seluruh kepala daerah se-Indonesia.