AmpenanNews. Seismisitas di wilayah NTB dan sekitarnya yang tercatat dan teranalisa oleh Stasiun Geofisika Mataram bulan Juni 2023 telah terjadi gempabumi sebanyak 520 kejadian yang didominasi oleh kejadian dengan Magnitudo <3.0 dan kedalaman dangkal <60 Km. Dari 520 kejadian tersebut terdapat 2 kejadian gempabumi yang dirasakan di wilayah Nusa Tenggara Barat.
Sebelumnya dari seismisitas di wilayah NTB dan sekitarnya yang tercatat dan teranalisa oleh Stasiun Geofisika Mataram Bulan Mei 2023 telah terjadi gempabumi sebanyak 465 kejadian yang didominasi oleh kejadian dengan Magnitudo <3.0 dan kedalaman dangkal <60 Km.
Dari 465 kejadian tersebut terdapat 2 kejadian gempabumi yang dirasakan di wilayah Nusa Tenggara Barat, dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu gempabumi berdasarkan magnitudo, frekuensi kejadian, kedalaman tiap kejadian gempabumi dan dominasi sumber gempabumi.
Dari hasil analisa gempabumi di wilayah NTB dan sekitarnya Bulan Juni 2023 dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu gempabumi berdasarkan magnitudo, frekuensi kejadian, kedalaman tiap kejadian gempabumi dan dominasi sumber gempabumi.
Adapun uraiannya berdasarkan Grafik Frekuensi Kejadian Gempabumi Bulan Juni 2023 terlihat kejadian gempabumi terbanyak pada tanggal 13 Juni 2023 sejumlah 36 Kejadian.
Kemudian berdasarkan besar magnitudonya gempa dengan M < 3 sebanyak 402 kejadian, gempa dengan 3 ≤ M < 5 sebanyak 118 kejadian dan Tidak Terdapat kejadian gempabumi dengan M ≥ 5. Pada tanggal 13 Juni 2023 mendominasi kejadian gempabumi di Bulan Juni 2023 dengan jumlah *29* kejadian pada rentang M < 3.
Dilanjutkan berdasarkan kedalaman gempabumi dengan kedalaman < 60 km sebanyak 410 kejadian, gempabumi dengan 60 km ≤ D ≤ 300 km sebanyak 104 gempabumi dan 6 kejadian gempabumi dengan kedalaman > 300 Km.
Pada akhirnya berdasarkan kondisi Seismisitas Wilayah NTB dan Sekitarnya Bulan Juni 2023 aktivitas gempabumi didominasi di daerah sumber gempabumi Sesar Lokal Sumbawa Barat, Back arc Thrust Utara Lombok, Dompu dan Bima.
Untuk para warga masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
” Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg,” kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi, S.Si., melalui WAG media BMKG