AmpenanNews. Peringatan untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat bersiap untuk memasuki periode puncak musim kemarau karena curah hujan di wilayah NTB pada dasarian II Juli 2022 hampir seluruhnya didominasi kategori rendah (<10 mm/das).
Namun terdapat beberapa wilayah dengan intensitas hujan 21 – 50 mm/dasarian yang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Lombok Utara dan sebagian wilayah Sumbawa bagian Selatan.
Curah Hujan tertinggi tercatat terjadi di Pos Hujan Santong, Kabupaten Lombok Utara dan Pos Hujan Lunyuk di Kabupaten Sumbawa sebesar 29 mm/dasarian.
Sifat hujan pada dasarian II Juli 2022 di wilayah NTB didominasi kategori Bawah Normal (AN), namun sifat hujan Atas Normal juga terjadi di sebagian Kabupaten Lombok Barat bagian Utara, sebagian Kabupaten Lombok Utara, sebagian wilayah Kabupaten Sumbawa bagian selatan, serta sebagian kecil wilayah Bima dan Dompu bagian selatan.
Dari Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut – turut (HTH) provinsi NTB umumnya dalam kategori sangat Pendek (6 – 10 hari) hingga menengah (11 – 20 hari).
Namun disebagian wilayah sudah terpantau HTH dengan katagori Sangat Panjang (31 – 60 hari). HTH terpanjang terpantau terjadi di wilayah Perigi Kabupaten Lombok Timur, sepanjang 47 hari (Sangat Panjang).
Sedangkan update Kondisi Dinamika Atmosfer terakhir menunjukkan Indeks ENSO berada pada kondisi La Nina Lemah (indeks ENSO : -0.63).
BMKG memprakirakan ENSO Netral akan berlangsung pada Juli-Agustus-September 2022.
Indeks IOD bulan pada awal Juli 2022 menunjukkan kondisi IOD Negatif dan BMKG memprakirakan kondisi IOD akan cenderung Negatif hingga Desember 2022.
Aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi oleh angin timuran terutama di wilayah Indonesia bagian Selatan termasuk NTB.
Angin Timuran diprakirakan akan tetap aktif hingga Oktober 2022. Pergerakan MJO saat ini terpantau tidak aktif di wilayah Indonesia dan diperkirakan akan mulai aktif kembali pada awal Dasarian I Agustus 2022.
Tidak terdapat potensi peningkatan pembentukan awan (OLR) yang signifikan di wilayah sekitar NTB hingga pertengahan Dasarian I Agustus 2022.
Rata-rata anomali Suhu Muka Laut sekitar wilayah NTB saat ini berada pada kategori hangat yang diprakirakan akan tetap hangat hingga Oktober 2022.
Untuk peluang curah hujan pada dasarian III Juli 2022 sudah mulai berkurang. Peluang curah hujan dengan intensitas <20 mm/dasarian terjadi merata di seluruh wilayah NTB dengan probabilitas >80%.
Peringatan dini Bencana Kekeringan Meteorologis yang kerap melanda NTB di musim kemarau terpantau mulai terjadi di sebagian wilayah NTB.
Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis pada level SIAGA terdapat di Kecamatan Wawo, Bolo, Woha (Kabupaten Bima), Kecamatan Pringgabanya, Sambelia, dan Swela (Kabupaten Lombok Timur), Kecamatan Buer (Kabupaten Sumbawa), Kecamatan Maluk (Kabupaten Sumbawa Barat).
Untuk sementara itu pada level WASPADA terdapat di Kecamatan Bolo dan Kilo (Kabupaten Dompu), Kecamatan Soromandi (Kabupaten Bima), Kecamatan Praya Timur (Kabupaten Lombok Tengah), Kecamatan Sakra Barat (Kabupaten Lombok Timur, serta Kecamatan Pemenang (Kabupaten Lombok Utara).
Dihimbau dalam memasuki periode puncak musim kemarau 2022, masyarakat perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, hingga suhu dingin yang dapat menggagu aktivitas sehari-hari.
Namun demikian, masyarakat juga tetap perlu mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem bersifat lokal seperti terjadinya angin kencang dan hujan yang terjadi secara tiba-tiba.
Masyarakat juga dihimbau untuk dapat mengantisipasi terjadinya potensi kekeringan dengan membuat tampungan air terutama pada wilayah yang rentan.
Tetap perhatikan informasi BMKG guna mengantisipasi dampak bencana maupun kerugian dalam perencanaan kegiatan anda dan tetap selalu menjaga kesehatan.
BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat Telepon 0370-674134 dan fax 0370-674135, Whatsapp : 085161597242 Website: iklim.ntb.bmkg.go.id
Sumber :
Angga Permana dan Ni Made Adi Purwaningsih
_BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat_