AmpenanNews.com – 17 orang Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ilegal asal Lombok Tengah (Loteng), yang menjadi korban kapal tenggelam di perairan batam, kepulauan Riau beberapa waktu yang lalu saat ini telah dipulangkan, Senin (18/7/2022).
Para CPMI ilegal ini tiba di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Lombok dengan menggunakan Penerbangan Lion Air JT642 rute Batam – Jakarta – Lombok pada pukul 16:00 Wita. Dimana seharusnya jika merunut dari jadwal sebelumnya para pekerja ilegal ini semula akan tiba di Lombok pada 15:00 Wita. Artinya memang terjadi keterlambatan akibat dilai penerbangannya.
Kepala Bidang (Kabid) Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Lombok Tengah, Lalu Samsul Rijal yang hadir dalam penjemputan itu mengatakan bahwa 17 CPMI yang dipulangkan ini merupakan sisa dari korban kapal tenggelam di perairan batam, Provinsi kepulauan Riau beberapa waktu yang lalu itu.
Yang mana sebelumnya, CPMI ilegal asal Lombok Tengah ini semula berjumlah 22 orang, namun 5 orang lainnya ada yang melarikan diri, dan pulang dengan biaya sendiri sehingga tersisa 17 orang CPMI.
“Semula ada 22 orang, tapi ada yang kabur dan pakek biaya sendiri. Sehingga total yang pulang sekarang itu sebanyak 17 orang,” kata Rizal.
Selain itu, Rizal juga menyebutkan bahwa, pemulangan CPMI ini merupakan salah satu bukti pemerintah Kabupaten Lombok Tengah sangat memperdulikan warganya. Menurut Rizal, 17 CPMI ini dipulangkan dengan menggunakan dana urunan dari seluruh Organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di Lombok Tengah.
“Kepulangan para CPMI ini di seluruhnya geratiskan pemerintah daerah, ini merupakan salah satu bukti kecintaan pemerintah terhadap masyarakatnya,” ujar Rizal.
Namun kemudian, ia berharap kejadian atau persoalan semacam ini tidak terjadi lagi. Selain berbicara terkait dana pemulangan yang besar, ini juga menyangkut dari keselamatan para calon pekerja yang hendak mengais rezki di negri orang.
“Kita berharap hal semacam ini tidak terulang kembali, karena ini menyangkut dana besar. Dari mana kita akan dapatkan dana untuk pemulangan tersebut, ” harapnya.
Rizal juga menekankan bahwa Lombok Tengah saat ini sangat memerlukan adanya satuan tugas (Satgas) pekerja migran. Hal itu penting baginya untuk mengawasi keberangkatan dan menjamin keselamatan para calon pekerja.
“Itulah pentingnya satgas, selalu saya bilang bahwa satga ini sangat perlu. Dan pada satgas itu bukan hanya dari Disnakertrans saja, tapi nanti kita juga minta dari instansi lain sperti, pemerintah desa dan TNI-Polri,” tekanya. (di)