Terjemahan

Ampenan News. Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah bersama Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh melakukan kegiatan Clean Up dan launching program Sekolah Lingkungan Sampah Nihil (Sekolah Lisan) yang bertempat di Kelurahan Dasan Agung, Kecamatan Selaparang, Jum’at (16/8).

Dalam kegiatan ini juga sekaligus dirangkaikan dengan peresmian Jembatan Baru Dasan Agung-Kebon Sari oleh Gubernur dan Walikota Mataram.

Dr. H. Zulkieflimansyah menyampaikan hal yang paling utama dalam menyukseskan program NTB Zero Waste adalah mengubah pola pikir masyarakat. Ia meyakini, apabila pola pikir masyarakat mampu diubah maka NTB Bebas Sampah pada tahun 2023 bisa diwujudkan.

Sehingga “Kalau mau menyelesaikan persoalan sampah di NTB maupun di Mataram, maka perbaiki dulu pendidikannya, perkaya pengalamannya, perluas tata pergaulannya, dan tingkatkan ekonomi masyarakatnya,” jelas Doktor Zul.

Dr. H. Zulkieflimansyah juga menjelaskan pentingnya Bank sampah agar tersedia disuluruh daerah di NTB. Bank sampah tersebut kelak diharapkan dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat NTB.

Baca Juga :  BKSAP DPR RI Siap Jembatani Diplomasi Pendidikan dan Budaya di NTB

Apabila ” Bank Sampah ada disetiap Kecamatan, saya membayangkan orang naik haji karena bank sampahnya, ada yang anaknya gratis kuliah karena bank sampahnya dan lain sebagainya, kalau semua sudah begitu, Insya Allah lingkungan kita asri lestari dan nyaman untuk kita tinggali,” lanjutnya.

Kemudian selain bank sampah, Gubernur juga menyinggung tentang sungai. Ia berharap sungai yang ada dapat menjadi tempat yang memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, Ia berencana akan mengirim 30 aktifis terkait sungai ke Singapura. Selama beberapa hari disana diharapkan para aktifis tersebut mampu belajar menata dan mengelola sungai yang ada di Mataram.

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah bersama Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh dan Wakil Walikota Mohan Roliskana

Gubernur juga mengatakan “Saya membayangkan alangkah hebatnya kota Mataram ini, alangkah hebatnya Provinsi Nusa Tenggara Barat ini kalau semua sungai-sungai kita itu hidup dan mendatangkan efek ekonomi dan kesejahteraan,” pungkasnya.

Baca Juga :  Madu Trigona Jadi Primadona Industrialisasi Sumbawa

Begitu juga kesempatan yang sama, Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh mengungkapkan kegiatan Clean Up atau gotong royong dan launching Sekolah LISAN merupakan rangkaian kegiatan HUT RI ke 74 sekaligus HUT kota Mataram ke 26, tepatnya tanggal 31 Agustus mendatang.

Walikota Mataram meminta seluruh dukungan masyarakat untuk bekerja sama dalam mengatasi permasalahan sampah. Ia juga mengapresiasi kelompok-kelompok masyarakat yang berinovasi dan berkreatifitas dalam mengolah sampah sehingga bernilai ekonomi.

H. Ahyar Abduh dengan tegas menyampaikan “Kita akan bekerja keras untuk masalah sampah sehingga NTB Zero Waste pada tahun 2023 mendatang dapat terwujud,” tegasnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup kota Mataram, Irwan Rahadi juga mengungkapkan program Sekolah LISAN merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi sampah. Melalui program Sekolah LISAN, ada 40 bank sampah yang masih aktif yang tersebar di 50 kelurahan di kota Mataram. Kedepannya juga diharapkan seluruh Sekolah dari berbagai tingkatan dapat mengelola sampahnya dengan mandiri.

Baca Juga :  Perwakilan Masyarakat Gili Trawangan Berterimakasih Pada Gubernur

Irwan Rahadi mengungkapkan dalam kesempatan tersebut “Kita di kota Mataram dengan segala daya dan upaya akan mendukung dan menyiapkan diri demi suksesnya program NTB Zero Waste,” ungkap Irwan.

Kegiatan gotong royong ini juga berlangsung dibeberapa lokasi lainnya, antara lain Jalan Majapahit, Jalan Airlangga, Jalan Langko dan Pejanggik. Kegiatan gotong royong tersebut diikuti oleh ASN lingkup Provinsi NTB dan Pemerintah Mataram, Sekolah tingkat SD, SMP, SMA se-Mataram dan juga masyarakat umum. @L007r.

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments