AmpenanNews. Untuk mempererat kecintaan dan perkuat perjuangan Nahdlatul Wathan, alumni (Mutakharrijin) Mahad Darul Quran wal Hadits al Majidiyah Assyafiiyah Nahdlatul Wathan dari angkatan 1-56 menggelar acara Reuni Akbar perdana di Halaman Majlis Hamzanwadi II, Yayasan Pontren Syaikh Zainuddin NW Anjani, Lombok Timur NTB., Ahad (03/07).
Tema Reuni perdana ini ‘ Mempererat Mahabbah dan Memurnikan Jiwa Pejuang Nahdlah’.
Salah satu Dewan Masyaikhul Ma’had DQH NW, Dr. TGH. Zainal Arifin Munir, MA., mengatakan salah saatu tanda keberkahan ilmu itu menghormati guru, ilmu dan tempat belajar.
“Selamat datang di tempat yang sangat dirindukan semua almuni Ma’had. Pertahankan dan tingkatkan rasa sayang dan bangga pada Mahadnya,” ucap TGH. Zainal Arifin Munir.
Menurutnya, banyak dari alumni Mahad menjadi orang hebat dari berbagai kalangan dan profesi, itu semua keberkahan mahad.
“Mari perkuat dan perkokoh silaturahim antar sesama Mahad dan alumni demi kejayaan Agama, Nusa dan Bangsa, terkhusus organisasi NW tercinta,” harapnya.
Sementara itu sambutan perwakilan Mutakharrijin-mutakaharrijat Mahad yang disampaikan Lale Yaqutunnafis, alumni angkatan 30, menyampaikan acara ini adalah ide cemerlang dari Amidul Ma’had DQH NW, TGKH L Gde Muhammad Zainuddin Atsani.
“Ini adalah sangat spektakuler sebagai wujud kecintaan kepada Ma’had, karena Mahad adalah garda terdepan dalam memperjuangkan Nahdlatul Wathan. Boleh usia kita tua, tapi semangat perjuangan kita tetap muda dan tidak boleh menua,” tegasnya.
Menurutnya, apa yang diwasiatkan pendiri Mahad, almagfurulah Maulanasyaikh harus kita pegang teguh dan terus berjuang di mana saja kita berada dengan profesi masing-masing.
“Tidak perlu kita punya jabatan tinggi untuk berbuat untuk Agama, Nusa dan Bangsa maupun untuk NW, tapi seberapa bermanfaatnya kita di tengah masyarakat,” ungkap Ketua Umum Pimpus Persatuan Guru Nahdlatul Wathan ini.
Pidato Amidul Mahad DQH NW di Anjani, mengatakan kegiatan ini sebagai pengingat dari mana kita mulai memgambil berkah dari guru besar kita Maulanasyaikh TGKH Muahammad Zainuddin Abdul Majid sebagai pendiri Mahad sejak masa hayat beliau, dan sampai sekarang terus berlanjut. Banyak alumni Mahad yang cintanya mulai luntur kepada NW dan Mahad.
“Itulah yang mendasari saya melaksanakan reuni dari angkatan 1-56 agar terus terpupuk cinta dan memurnikan jiwa pejuang sebagai alumni Mahad. Kita ini semua saudara baik di NW dan Mahad,” ungkapnya.
Oleh karena itu, sebagai alumni kader NW yang sangat disayangi pendiri Mahad, thulllab maupun mutakharrijin atau alumni Mahad tetap berpegang teguh kepada apa yang diwasiatkan dan digariskan Maulanasyaikh sebagai guru besar kita.
“Prinsip Samikna wa Atokna yang diajarkan Maulanasyaikh harus kita junjung tinggi sebagai bukti pengabdian kepada guru besar kita,” pungkasnya.
Acara reuni ini diisi juga dengan pembacaan Wasiat Renungan Masa yang dibacakan oleh Tim Wasiat Mahad lintas angkatan.