AmpenanNews. Seismisitas di wilayah NTB dan sekitarnya yang tercatat dan teranalisa oleh Stasiun Geofisika Mataram Minggu Pertama Periode 29 April – 06 Mei 2022 telah terjadi gempabumi sebanyak 179 kejadian yang didominasi oleh kejadian dengan Magnitudo <3.0 dan kedalaman dangkal <60 Km. Dari 179 kejadian tersebut terdapat 1 kejadian gempabumi yang dirasakan di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Untuk Gempabumi 30 April 2022 pukul 02:25:25 WITA berlokasi di 9.75° LS – 116.27° BT dengan M 5.1 dan kedalaman 10 km dirasakan di wilayah Kabupaten Lombok Timur, Lombok Barat, Kota Mataram dengan intensitas III MMI, dan wilayah Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Sumbawa Barat dengan intensitas II MMI.
Analisa gempabumi di wilayah Provinsi NTB dan sekitarnya Minggu Pertama Periode 29 April – 06 Mei 2022 dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu gempabumi berdasarkan magnitudo, frekuensi kejadian, kedalaman tiap kejadian gempabumi dan dominasi sumber gempabumi.
Sedangkan uraiannya berdasarkan Grafik Frekuensi Kejadian Gempabumi Minggu Pertama Periode 29 April – 06 Mei 2022 terlihat *kejadian gempabumi terbanyak pada tanggal 30 April 2022 sejumlah 34 Kejadian.
Berdasarkan besar magnitudonya gempa dengan M < 3 sebanyak 130 kejadian, gempa dengan 3 ≤ M < 5 sebanyak 48 kejadian dan terdapat 1 kejadian untuk gempa dengan M ≥ 5*. Pada tanggal 05 Mei 2022 mendominasi kejadian gempabumi di Minggu Pertama Periode 29 April – 06 Mei 2022 dengan jumlah 23 kejadian pada rentang M < 3.
Kemudian berdasarkan kedalaman gempabumi dengan kedalaman < 60 km* sebanyak 152 kejadian, gempabumi dengan 60 km ≤ D ≤ 300 km sebanyak 27 gempabumi dan tidak terdapat kejadian gempabumi dengan kedalaman > 300 Km.
Apabila berdasarkan dari kondisi Seismisitas Wilayah Provinsi NTB dan Sekitarnya Minggu Pertama Periode 29 April – 06 Mei 2022 aktivitas gempabumi didominasi di daerah sumber gempabumi _Back arc Thrust Utara Kabupaten Bima dan Sesar Mendatar Selat Pulau Sumbawa_.
Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id, atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg.” Kata
Kepala Stasiun Geofisika Mataram
Ardhianto Septiadhi, S.Si. melalui WAG Media BMKG.