AmpenanNews. Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (Stamet ZAM), melaksanakan sekolah lapang cuaca nelayan, dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang cuaca dan iklim kelautan kepada pengguna informasi cuaca kelautan pada sektor perikanan, yang bertempat di kantor pangkalan pendapatan perintis (PPP) teluk awang, Lombok Tengah. Senin,5,april,2021.
Acara ini juga dihadiri oleh 50 peserta pelatihan yang terbagi dari perwakilan nelayan sepulau lombok, kemudian hadir juga kepala Pangkalan Pendaratan Perintis (PPP) teluk awang, anggota komisi V DPR RI Bpk, Suryadi Jaya Purnama, S.T, Kepala Pencarian dan Pertolongan kelas A Mataram (BASARNAS), Kepala BMKG Balai Wilayah tiga Denpasar,dan Kapolres Lombok Tengah yang diwakili oleh Kapolsek Praya Barat, kemudian hadir juga Kepala BMKG Lombok Barat, Kepala BMKG Sumbawa, dan juga Kepala BMKG Kota Bima.
BMKG Mataram, Sebanyak 107 Kejadian Gempabumi Minggu Pertama Januari
Kepala Satlet meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, Cucu Kusmancu, dalam sambutannya mengatakan meningkatkan pengetahuan nelayan tentang cuaca dan iklim sangat perlu kita lakukan, supaya para nelayan lebih objektif dalam memantau cuaca di tengah laut, kemudian meminta kepada peserta pelatihan supaya mengikuti pelatihan dengan serius.
“Oleh sebab itu pelatihan semacam ini sangat perlu kita lakukan, kami meminta untuk mengikuti pelatihan ini dengan serius,” ungkap Cucu.
Kepala balai BMKG wilayah tiga Denpasar Bapak Agus Wahyu Raharjo, S,p senada dengan pak cucu, pelatihan ini diagendakan supaya lebih menambah pemahaman nelayan dengan memantau satlit cuaca, agar mengetahui aman dan tidaknya cuaca, melalui situs resmi BMKG.
“Mari kita pelajari tentang cuaca melalui teknologi, supaya kita mengetagui cuaca di laut, bagaimana cara mendapatkan informasi itu? kami di BMKG akan mengajarinya nanti di pelatihan yakni di situs resmi kami, sehingga bapak-bapak bisa kembali kerumah dengan aman dan hasil tangkapan yang banyak.” Ucap Agus.
DPR RI Komisi V Bpk Suryadi Jaya Purnama dalam sambutannya mengatakan, walaupun semua kementrian dalam lembaga mempunyai pengurangan anggaran, akan tetapi pelatihan ini penting dilakukan, sebab Potensi bencana yang sangat besar dan bisa terjadi kapan saja, lombok di ketahui mempunyai laut yang dalam gunung berapi yang bisa terjadi eropsi.
“Kita perlu mengetahui bahwa kekayaan alam kita sangat besar, oleh sebab itu pelatihan tentang cuaca dan iklim ini perlu kita lakukan guna mengetahui pemahaman tentang perubahan cuaca dan iklim baik di laut maupun darat,” imbuhnya.
Kemudian, SJP sapaan akrabnya meminta kepada para peserta pelatihan supaya nantinya menyalurkan ilmu yang didapatkan pada pelatihan ini kepada kerabatnya.
“Insya Allah akan kami bawa agenda ini di Komisi nanti, dan jangan lupa salurkan ilmu yang di dapatkan kepada saudara saudara yang lain”.ucap SJP.
Salah satu persta pelatihan yang dimintai keterangan oleh tim ampenanpost.com menyambut baik pelatihan tersebut, sebab menurut Satriawan nelayan asal Awang itu mengungkapkan sejauh ini mereka (Nelayan) belum punya pengetahuan tentang iklim dan cuaca, baginya mereka hanya mengetahui cuaca melalui tanggal dan bulan. dari dulu belum ada pelatihan semacam ini.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini oleh sebab itu kami akan mengikutinya (Pelatihan) dengan serius.” Pungkasnya
Tidak lupa pelatihan ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, peserta di wajibkan memakai masker dan sebelum memasuki ruangan peserta diarahkan mencuci tangan terlebih dahulu.(E011)