AmpenanNews. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Timur H.Daeng Paleori menyampaikan, Dalam rangka memenuhi janji Politik. DPRD mengharapkan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur realistis terhada persoalan para pekasih.
Di jelaskan oleh Daeng Paelori, Apa yang di sampaikan oleh Wakil Bupati pada saat penyampaian KUA PPAS, Selasa (20/10), itu sudah mendekati apa yang menjadi Visi dan Misi pasangan SUKMA, Akan tetapi tentu harus realistis
“Contoh kecil seperti anggaran sepeda motor pekasih, betul itu menjadi Visi Misi, meski demikian tidak menjadi tabu untuk kemudian DPRD evaluasi di RPJMD” tegasnya kepada media Usai Rapat Paripurna penyampaian KUA PPAS, Selasa (20/10) di Gedung DPRD.
Ia juga kembali mempertanyakan jumlah pekasih di Kab.Lotim yang akan di berikan sepeda motor oleh Pemkab Lotim.
“Sekarang berapa banyak pekasih di Lotim, kalu di kasih separoh nya yang lain bagaimana. Sudahlah lebih baik apa yang menjadi kebutuhan rill pekasih itu yang akan DPRD negosiasikan dengan tim anggaran. Mau dibawa kemana juga motor di tengah gundukan sawah, itu contoh salah satunya” tegas Daeng
Begitu juga dengan anggaran yang lain-lain DPRD akan mencoba membahasnya kembali, “inikan mereka usulkan rencananya nanti akan kita bahas seperti apa” ulasnya.
DPRD dalam hal ini tidak menjegal pemkab dalam penyampaian KUA PPAS untuk mengisi bagian dari visi misinya, akan tetapi bisa saja DPRD melakukan evaluasi, dengan tujuan apakah dalam konteks sekarang ini cocok tidak, dan apakah itu telah menjadi kebutuhan.
“Jangan sampai itu menjadi keinginan saja, keinginan pasangan SUKMA. Dan apakah sudah di kalkulasikan berapa jumlah semuanya dengan rasio anggaran yang ada” jelasnya
Daeng, juga menilai tidak ada pekasih di Desa itu sampai 3,4 atau 6 orang, “bayangkan kalau kali 250 sekian Desa, tentu akan banyak menyedot anggaran. Tetapi bolehlah dia mengisi visi misi nya, dan nanti kami diakusikan”
Pada saat media mempertanyakan kembali atas pemikiran Wakil Ketua DPRD tersebut karena lebih menjurus kepada pemenuhan janji politik ketimbang kebutuhan.
Daeng menjawab, “Tidak begitu, tetap kita memenuhi janji itu akan tetapi tidak tabu juga untuk kita evaluasi karena kondisi dan apakah kondisinya bisa kita ganti dengan senter yang bagus, parang yang bagus misalnya atau sepeda, ya kan?, karena kalau sepeda itu bisa masuk gundukan sawah dan jumlahnya juga akan banyak dan ini akan kita diskusikan” singkatnya