Anews. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lombok Timur, Fathurrahman, menegaskan pentingnya kondisi kesehatan yang prima jadi syarat wajib pelunasan biaya haji bagi seluruh Calon Jemaah Haji (CJH) tahun 2025.
Dalam keterangannya pada Kamis (10/4), Fathurrahman menyampaikan bahwa kesehatan kini menjadi syarat utama bagi CJH untuk dapat melunasi biaya keberangkatan haji.
“Boleh mau pelunasan kalau kesehatan sekarang menjadi utama. Dia sehat dulu, kita nyatakan sehat dulu, baru dia boleh pelunasan,” tegasnya.
Penegasan ini diberikan untuk memastikan kesehatan jemaah yang layak secara fisik dapat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah. Pemeriksaan kesehatan menyeluruh akan dilakukan oleh tim medis Dinkes Lombok Timur. Hanya mereka yang dinyatakan sehat yang diperbolehkan melanjutkan ke tahap pelunasan biaya haji.
Waspada Cuaca Panas Ekstrem
Fathurrahman juga kembali mengingatkan kepada seluruh para jemaah, tantangan cuaca di Makkah yang diperkirakan sangat panas, Ia mengimbau agar para CJH menjaga hidrasi tubuh dengan cukup minum air secara teratur.
“Jangan tunggu haus baru minum, usahakan minum minimal satu jam sekali,” ujarnya.
Gunakan Alas Kaki dengan Benar
Ia juga menyoroti kebiasaan sebagian jemaah yang enggan memakai sandal karena alasan sayang atau enggan. Padahal, sandal yang diberikan memiliki fungsi penting melindungi kaki dari panas ekstrem.
“Sandal itu dipasang di kaki, bukan dijinjing. Jangan karena sayang, malah tidak dipakai,” tambahnya.
Jaga Pola Makan dan Disiplin Kesehatan
Kadis Kesehatan menekankan pentingnya menjaga pola makan, terutama bagi CJH yang memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi dan diabetes. Konsumsi makanan bergizi seimbang serta menghindari makanan instan menjadi kunci untuk menjaga kesehatan selama ibadah.
“Kalau penyakitnya kencing manis, jaga makanan sesuai dengan yang disarankan sama dokter karena makanan itu salah satu pemicu kambuhnya penyakit,” pungkasnya.
Imbauan Kesehatan sebagai Alarm Dini
Pesan dari Dinkes Lombok Timur ini menjadi pengingat penting bagi seluruh 722 CJH agar mempersiapkan diri secara maksimal, baik secara fisik maupun mental. Dengan kesehatan yang terjaga, diharapkan jemaah dapat menjalankan ibadah dengan lancar tanpa gangguan kesehatan yang serius selama di Tanah Suci.