Anews. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lombok Timur menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Lombok Timur, menuntut pencopotan Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lombok Timur.
Massa aksi menilai PLT Direktur PDAM, Sopyan Hakim, tidak memiliki kompetensi dalam mengelola perusahaan daerah tersebut. Mereka menyebut latar belakang Sofyan yang lebih berkaitan dengan dunia kesehatan, bukan pengelolaan air minum, menjadi alasan utama tuntutan tersebut.
“PLT Dirut itu lebih kompeten di bidang kesehatan, bukan di PDAM. Bagaimana mungkin Bupati bisa memberikan apresiasi atas kinerja yang tidak berdampak langsung pada pelayanan masyarakat?” seru orator aksi.
HMI juga menyoroti proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan yang hingga kini belum dapat dinikmati secara maksimal oleh masyarakat meskipun telah diserahterimakan kepada PDAM. Koordinator aksi, Sukur, menyebut bahwa PDAM gagal mengoperasikan proyek yang telah selesai tersebut.
“Jangan jadikan PDAM sebagai tempat menampung tim sukses. Ini menyangkut kebutuhan dasar masyarakat yaitu air,” tegasnya.
Menanggapi aksi tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Timur, H. M. Juani Taofik, menjelaskan bahwa operasional SPAM Pantai Selatan masih dalam tahap uji coba dan menghadapi sejumlah kendala, termasuk kapasitas air yang belum optimal.
“Efektivitas SPAM Pantai Selatan masih diuji. Kami akan menyampaikan aspirasi mahasiswa ini kepada Bupati,” ujarnya.
Secara terpisah, PLT Direktur PDAM Sopyan Hakim menyatakan bahwa pengoperasian SPAM telah dilakukan, namun terhenti sementara akibat kebocoran pada pipa distribusi. Ia menyebut perbaikan akan memakan waktu hingga empat hari.
“Karena masih dalam masa perbaikan maka tidak mungkin dapat dialiri, dan perkiraan perbaikan akan dilakukan sampai dengan 4 hari mendatang,” ucap jelasnya.
Sopyan Hakim, juga menanggapi soal desakan masa aksi HMI yang meminta Bupati H.Haerul Warisin mengevaluasi dirinya.
“Saya sudah bekerja maksimal dan memberikan yang terbaik bagi pemerintah dan saya juga tidak berambisi untuk mendapatkan jabatan” katanya menjawab tuntutan aksi massa, saat dikonfirmasi media ini melalui telepon, Selasa 22 April 2025.