AmpenanNews. Mendukung program pemerintah pusat untuk menciptakan ketahanan dan kemandirian pangan, Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin menyatakan agar ada petugas penyuluh lapangan (PPL) di setiap desa. Karena itu ia meminta agar tenaga honorer dengan basis pendidikan pertanian yang bisa jadi tersebar di berbagai OPD dapat disisir untuk nantinya ditempatkan sebagai PPL, “Cari, sisir dulu tenaga honorer yang ada di setiap dinas. Kalau ada yang jurusan pertanian rekrut dia sebagai tenaga PPL,” ungkapnya, “supaya dia klop jumlah PPL kita. Di setiap desa harus ada, tidak boleh tidak ada, itu sudah ketentuan undang-undang,” jelasnya lebih lanjut.
Ia menyadari belum adanya pengisian jabatan PPL yang sudah memasuki usia pensiun sehingga masih terdapat desa yang tidak memiliki PPL. Padahal diakuinya PPL memiliki peran penting mewujudkan ketahan bangsa melalui ketahan pangan.
Hal tersebut disampaikan Bupati pada safari Ramadan Pemda Lombok Timur yang berlangsung di Pondok Pesantren Afzal Adzkia, Dusun Tangar, Desa Sukarara, Kecamatan Terara. Safari berlangsung Selasa (25/3).
Sektor pertanian mendapatkan perhatian besar dengan dibukanya sejumlah lahan pertanian baru. Selain berkomitmen terhadap ketersediaan pupuk, Bupati menjelaskan bahwa Pemerintah juga tidak mengizinkan impor beras mulai tahun ini. Diharapkan tahun 2026 mendatang Indonesia sudah dapat mewujudkan kemandirian pangan.