AmpenanNews. Pada saat ini, wilayah NTB sudah memasuki musim penghujan. Selama beberapa hari sebelumnya, hujan mengguyur hampir merata di wilayah NTB dengan intensitas sedang – lebat, menyebabkan adanya luapan dan banjir di beberapa tempat. BMKG Stamet ZAM memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang – lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang masih akan terjadi hingga 06 Februari 2025 mendatang.
Dalam perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia saat ini menunjukkan dinamika atmosfer yang signifikan terhadap potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk NTB.
Lebih lanjut, aktifnya Madden Jullian Oscillation (MJO) dan gelombang Rossby Ekuator di beberapa wilayah Indonesia, termasuk wilayah NTB, adanya Potensi TC Genesis di Selatan Nusa Tenggara Barat yang membentuk daerah belokan, pertemuan, dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang dapat meningkatkan aktifitas konvektif dan dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia termasuk NTB.
Dengan kondisi inilah yang menyebabkan adanya potensi cuaca ekstrem yang diprakirakan terjadi di wilayah Kota Mataram, Kab. Lombok Barat, Kab. Lombok Utara, Kab. Lombok Tengah, Kab. Lombok Timur, Kab. Sumbawa, Kab. Sumbawa Barat, Dompu, Kab. Bima, dan Kota Bima pada pagi hingga malam hari.
Perlu diketahui, berdasarkan kondisi dinamika atmosfer yang signifikan tersebut Stasiun Meteorologi Zam mengadakan kegiatan pertemuan secara daring yang dihadiri oleh Stasiun Meteorologi di NTB dan BPBD pada tanggal 31 Januari 2025 dengan tema Release Prospek Cuaca Ekstrem di Wilayah NTB Sepekan Kedepan serta pengenalan produk terbaru dari Stamet Zam yaitu produk prakiraan cuaca daerah rawan banjir dan longsor , dengan tujuan memberikan informasi terkini untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi cuaca ekstrem di wilayah Nusa Tenggara Barat sepekan kedepan guna mendukung upaya mitigasi dan penanggulangan bencana.
Tak hanya cuaca buruk, terdapat potensi gelombang tinggi di wilayah perairan NTB pada tanggal 31 s.d 06 Februari 2025 dengan kategori tinggi gelombang 1.25 – 2.5 m di Selat Lombok bag. Selatan, Selat Alas bag. selatan, Selat Sape bag. Selatan, dan Samudera Hindia Selatan NTB. Sementara pada tanggal 02 – 06 Februari 2025, terdapat peningkatan potensi tinggi gelombang 2.5 – 4.0 m di Selat Lombok bag. Selatan, Selat Alas bag. selatan, Selat Sape bag. Selatan, dan Samudera Hindia Selatan NTB.
Untuk masyarakat dihimbau untuk memastikan saluran air lancar untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan agar tidak terjadi luapan atau banjir, turut serta dalam melakukan penataan lingkungan salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan, melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh di sekitar rumah agar tidak roboh tertiup angin kencang, menyiapkan tas siaga bencana, meningkatkan kehati-hatian saat berpergian, serta terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari bmkg, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah NTB.
Sumber.
Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid