AmpenanNews. Secara kumulatif neraca perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat mengalami surplus sebesar 74,91 juta US$ sebagaimana disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) merilis berita tentang Ekspor Impor dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi NTB di Aula Tambora Kantor BPS Provinsi NTB. Dalam kesempatan tersebut, hadir Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi NTB Drs. H. Wirajaya Kusuma, M.H. Kemudian Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Dr. dr. H. L. Hamzi Fikri, MM., MARS dan Kepala BPS Provinsi NTB Drs. Wahyudin, M.M (15/11/2024).
Keterangannya Karo Perekonomian menjelaskan terkait IPM Provinsi Nusa Tenggara Barat masuk dalam 10 besar nasional ini merupakan usaha maksimal. Dijelaskannya, untuk naik sekian persen saja itu berat sekaligus menjadi PR ke depan.
Kesempatan yang sama, Kepala BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat memaparkan Perkembangan ekspor total Provinsi NTB sebesar US$ 105.102.437 mengalami penurunan sebesar -59,77 % (y on y) yang terdiri dari ekspor tambang dan nontambang. Sedangkan nilai impor NTB pada bulan Oktober 2024 sebesar US$ 30.188.411. Penyumbang kelompok komoditas terbesar ada pada mesin-mesin atau pesawat mekanik sebesar 57,99 persen kemudian karet dan barang dari karet sebesar 19.66 persen dan bahan peledak 8,97 persen.
” Perkembangan impor Provinsi Nusa Tenggara Barat mengalami kenaikan sebesar 97,92 persen dari bulan kemarin. Sedangkan dibanding tahun lalu mengalami penurunan sebesar -62,51 persen. Sebagian besar penggunaannya digunakan sebagai bahan baku dan penolong sebesar 82,87 persen. Sedangkan sisanya digunakan sebagai barang-barang modal,” imbuhnya.
Terkait Neraca Perdagangan Provinsi NTB secara kumulatif mengalami surplus sebesar 74,91 juta US$. Sedangkan Neraca Perdagangan Nusa Tenggara Barat Bulan Oktober 2024 terjadi surplus. Eksport masih didominasi sektor tambang sebesar $98.625.642. Sisanya Ikan dan Udang dengan nilai ekspor Provinsi kita Nusa Tenggara Barat mencapai $105.102.437. (pr)