AmpenanNews. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali menggelar rapat koordinasi (Rakor) membahas langkah kongret pengendalian inflasi di daerah tahun 2024 bersama pemangku-pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengendalian inflasi, dengan mengundang seluruh kepala daerah.
Penjabat (PJ) Bupati Lombok Timur, H.Muhammad Juaini Taofik turut mengikuti kegiatan tersebut secara daring didampingi Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Lombok Timur Ahmad Masfu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Lombok Timur, serta beberapa instansi terkait lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur.
Rakor yang berlangsung senin (26/8) itu dipimpin Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir. Seperti biasa Rakor diisi pemaparan Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, Bulog, Kementerian Perdagangan, Mabes TNI hingga Satgas Pangan.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam tinjauan perkembangan inflasi dan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pekan ke-4 Agustus 2024 menjelaskan secara nasional jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami penurunan IPH lebih banyak dibandingkan Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan IPH.
Cabai rawit menjadi komoditas penyumbang IPH. Pada pekan ke-empat Agustus harga cabai rawit naik sebesar 10,40% dibanding Juli 2024. Kendati demikian, jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan harga cabai rawit pada pekan yang sama berkurang. Kenaikan harga cabai rawit dialami di 70,28% wilayah Indonesia.
Sementara itu beras juga menjadi komoditas yang mengalami kenaikan harga. Kenaikan tersebut terjadi di 32,78% wilayah Indonesia. Harga beras naik sebesar 0,19% dibanding Juli 2024. Selain beras, minyak goreng juga mengalami kenaikan harga di 43,89% wilayah di Indonesia, dengan kenaikan harga sebesar 0,33%. Jumlah Kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga juga bertambah dibanding pekan sebelumnya.