AmpenanNews. Lembaga Pengemban Budaya Adat Sasak ( Pembasak ) Kota Mataram, gelar Pelatihan sastra daerah dan penulisan tembang, lelakak, serta bewaran yang berlangsung di Sanggar Amiranjili Mapak Belatung Kota Mataram, pada hari Minggu 21/07.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 40 orang dengan sasaran pelatihan masyarakat sekitar dan guru guru master terutama yang ada di Kota Mataram, sesuai dengan ketentuan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI.
Ketua Pembasak Sadarudin alias Ki Ageng Jelantik, sebagai penyelenggara menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan aksara dan sastra daerah sehingga terlaksana di kegiatan ini diantaranya penulisan aksara (tulisan sasaka), 11 tembang kehidupan, lelakak (pantun) dan bewaran (berdongeng), sesuai dengan arahan Kemendigbudristek RI.
” Kegiatan ini bisa diharapkan bisa dikembangkan kepada anak didik
terutama para guru master ataupun ke anak muda lingkungan masing sehingga mencapai tujuan terhadap pemahaman yang lebih mendalam terhadap sastra daerah ini, ” ungkap Ki Ageng Jelantik.
Usai kegiatan ini lanjut Ki Ageng Jelantik (gelar budaya) sebagai income dari pelatihan ini akan mengadakan lomba baik itu dari penulisan aksara, tembang, lelakak dan bewaran nantinya akan dilaksanakan 27 Juli untuk seluruh peserta diharuskan untuk turut serta dalam lomba tersebut.
” Setelah kegiatan ini nantinya kami pada bulan Agustus akan menggelar pula wayang kulit pakem dan wayang Tuwagej ( tetato wayang gejeq) satu bulan penuh dan menampilkan 5 group wayang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat luas terutama terkait kegiatan yang berasal dari Badan Pengembangan dan Pembina Bahasa Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI, yang telah dilaksanakan oleh Pembasak di Sanggar Amiranjili ini,” jelasnya.
Ki Ageng Jelantik sangat berharap kembali setelah kegiatan ini terlaksana dan sukses agar Badan Pengembangan dan Pembina Bahasa Kemendikbudristek RI, menambah pengembangan kegiatan ini agar kami juga nanti bisa menambah para peserta yang lain baik itu di Kota Mataram bahkan kalau bisa disetiap Kabupaten sehingga tujuan Pelatihan Sastra Daerah di Kota Mataram khususnya dan Provinsi Nusa Tenggara Barat secara umum.
Ketua Panitia penyelenggaraan kegiatan ini Mahruf, S.Pd. juga menyampaikan antusiasme para peserta sangat luar biasa terhadap kegiatan inj dan sangat bermanfaat terutama di Dunia Pendidikan karen peserta yang seharusnya 40 orang malah lebih.
” Kami sebagai paniti sangat berharap seperti yang disampaikan ketua Pembasak agar kuota peserta perlu ada tambahan terutama kepada guru pendidik yang bisa dikembangkan ke masing masing sekolah,” tutup Ketua Panitia