FTK UIN Mataram Gelar Seminar International bersa Universitas Malaya Malaysia
Terjemahan

AmpenanNews. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Mataram tetap menunjukkan eksistensinya dan komitmen yang kuat untuk meningkatkan iklim dan suasana akademis tetap terpelihara di kampus UIN Mataram. Hari ini Selasa, 30 Juli 2024 menyelenggarakan Seminar Internasional dengan tema: “ Transnational Islamic Movements in Education: Issues and Local Tentions”.

Seminar ini menghadirkan dua orang narasumber dari Universitas Malaya Malaysia, Professor Dr. Rahimin Affandi Abdur Rahim, Dosen Islamic Studies, Sociology of Islamic Law dan dan Dr. Abdul Halim bin Ismail, serta narasumber dari UIN Mataram, Dr. Musta’in, M.Ag.

Seminar dilaksanakan di Auditorium UIN Mataram dihadiri oleh berbagai kalangan, tidak saja dari internal civitas akademika UIN Mataram. Hadir para kepala sekolah dari berbagai sekolah maupun madrasah, baik dari Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Tengah, para guru-guru pesantren, madrasah dan sekolah.

Tema seminar yang mengangkat gerakan transnasional, terutama pada isu pendidikan, sangat relevan dengan menghadirkan peserta dari berbagai kalangan, terutama para praktisi, baik guru dan kepala sekolah. Terlebih dengan adanya berbagai hasil studi menunjukkan bahwa ideologi dan gerakan transnasional, justru banyak disebarkan melalui lembaga pendidikan.

Rektor UIN Mataram, Professor Dr.TGH. Masnun Tahir, M.Ag. dalam sambutannya menyampaikan pesan bahwa UIN Mataram dan seluruh civitas akademika akan tetap berkomitmen sebagai subjek aktif untuk tetap membawa pesan Islam yang damai dan moderat.

Baca Juga :  Bupati Buka Raker PGRI Lombok Timur dan Berikut Harapannya

” Menyukseskan rumah moderasi beragama, bersinergi dengan dengan siapa saja untuk kemajuan UIN Mataram,” pungkas Rektor memaparkan capaian-capaian yang sudah diraih oleh UIN Mataram.

Menyemangati para mahasiswa agar tetap bangga menjadi mahasiswa UIN Mataram sambil menyisipkan berita gembira bahwa kegiatan KKP dan PPL Internasional yang dicanangkan UIN Mataram mendapat apresiasi dari Malaysia dan Thailand.

Dengan pesan moral yang disampaikan oleh Rektor UIN Mataram, pada sambutannya Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Mataram, Dr. H. Jumarim, M.HI. sekaligus sebagai laporan kepada rektor, menyampaikan bahwa sebagian peserta adalah para guru dan kepala sekolah. Tema seminar tentang gerakan dan ideologi Islam transnasional dan bagaimana isu-isu serta peristiwa dan kejadian di tingkat lokal, terutama pada dunia pendidikan sangat kontekstual dengan keberadaan para guru sebagai aktor di sekolah.

” Dari hasil temuan dari Ma’arif Institut dan Wahid Iinstitut bahwa telah justru yang “dicurigai” yang lebih banyak berafiliasi dengan ideologi dan gerakan transnasional justru adalah guru-guru umum, bukan guru agama. Artinya ini sebuah renungan tentang pertanyaan yang sangat esensial, apakah sekolah akan tetap menjadi pusat peradaban ilmu dan mencetak generasi bangsa, atau arena kontestasi ideologi,” jelasnya.

Baca Juga :  Pendamping Psikologi Anak Anak Korban Banjir Desa Obel Obel

Sementara itu, Professor Rahimin pada materi seminar menyampaikan hasil kajiannya tentang gerakan Salafi dan para aktornya yang membangun jejaring antar Malaysia-Indonesia. Peristiwa dan kejadian Bom Bali di Indonesia yang melibatkan para pelakunya yang berasal dari dua negara, yaitu Malaysia dan Indonesia mempengaruhi pemerintah Malaysia untuk melakukan banyak reformasi pada sistem dan tatanan hukumnya.

Ia juga memaparkan bagaimana media di seluruh dunia memberitakan saat putusan pengadilan Bom Bali yang membentuk persepsi publik dunia terhadap citra Islam. Karena cukup concern mengamati perkembangan pemberitaan media di seluruh dunia terhadap peristiwa tersebut. Ia membahas juga kebijakan Rumah Moderasi Beragama yang dicanangkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, yang dianggapnya telah berhasil sebagai salah satu bentuk counter narasi terhadap ideologi transnasional, jika merujuk pada teori social movement.

” Maka harus ada aktor-aktor yang terus bergerak untuk melawan laju dan arus gerakan tersebut. Menurutnya, kebijakan semacam rumah moderasi beragama, mestinya diadopsi Malaysia, tentu sebagai negara serumpun,” ungkapnya.

Baca Juga :  Perempuan NTB Harus Sadar Kesehatan Reproduksi

Penjelasan Prof. Rahimin diperkuat oleh Dr. Abdul Halim bin Ismail, sebagai akademisi yang juga sekaligus praktisi bisnis pentingnya menjaga harmonisasi antar umat beragama.

Adapun pemaparan materi yang disampaikan oleh Dr. Mustain, M.Ag. beliau menyampaikan hasil riset-risetnya terdahulu tentang pergerakan dan tren di sekolah-sekolah yang terafiliasi dengan gerakan atau ideologi salafi. Risetnya di Kota Mataram, menunjukkan peningkatan jumlah peminat masyarakat untuk memasukkan anaknya di sekolah- sekolah tersebut.

” Model kurikulum yang dijalankan di sekolah-sekolah dan pesantren salafi. Pola-pola gerakan yang dibangun oleh para aktor dan aktifis salafi,” jelasnya.

Peserta seminar yang memenuhi auditorium mendapat respon positif dan antusiasme dari para dosen UIN Mataram, juga dari mahasiswa yang datang dari 11 (sebelas) program studi yang ada di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Mataram, terlebih cara dan gaya penyampaian para nara sumber dari Universitas Malaya Malaysia, mengingatkan masa kecil mereka terhadap beberapa serial anak yang berbahasa Malaysia.

Penutupan seminar dalam bentuk penyerahan cinderamata oleh Dekan FTK UIN Mataram kepada para nara sumber dan berharap ada kegiatan lainnya yang bisa dikerjasamakan kembali dengan Universitas Malaya Malaysia.

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments