AmpenanNews. Stunting, diakui Penjabat Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik menjadi topik yang paling banyak dibicarakan di Lombok Timur dalam sepekan terakhir. Ia pun menyinggung pelaksanaan rembuk stunting akhir Mei lalu yang menetapkan 10 pasti dalam intervensi serentak pencegahan stunting seiring penetapan lokus.
Penguatan ketahanan pangan berkolaborasi dengan kesehatan dan PKK juga dilaksanakan sebagai upaya. Demikian halnya dengan penyediaan antropometri sebagai alat ukur terstandar di seluruh Posyandu yang ada di daerah ini. Dengan demikian diharapkan hasil pengukuran lebih ril sehingga tidak perlu menunggu hasil survey pusat.
Penurunan kasus stunting di Lombok Timur diakui pula tidak terlepas dari peran berbagai pihak yang telah banyak berbuat. Kendati demikian, Pemda Lotim, tegasnya terbuka terhadap masukan untuk perbaikan ke depan untuk terus menurunkan kasus stunting.
Anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Pusat Sri Wahyuni yang berkunjung pada Selasa (4/6) sebagai bagian dari Pemantauan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting 2024 mengapresiasi prestasi Pemda Kabupaten Lombok khususnya dan Pemda NTB yang telah berhasil menurunkan kasus stunting di daerah ini. Kolaborasi seluruh elemen yang ada juga menjadi perhatian dan dinilianya sangat baik. Ia berharap semua pihak dapat berperan dalam menurunkan stunting, mulai dari desa hingga OPD.
Ia mengingatkan bulan Juni merupakan intervensi serentak pencegahan stunting yang diharapkan dapat meningkatkan kunjungan dan cakupan sasaran ke Posyandu dan mendeteksi masalah gizi, serta memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran yang memiliki masalah gizi.
Diharapkan kegiatan tersebut dapat meningkatkan kualitas data dan pengukuran secara rutin. Langkah ini merupakan bagian dari upaya penguatan konvergensi sehingga data yang diperoleh dapat segera ditindaklanjuti. Ia pun mengapresiasi tingginya angka kunjungan ke Posyandu yang mencapai lebih dari 90%. Namun demikian ia berharap Pemda juga fokus dalam penurunan kasus wasting dan underweight yang disebutnya masih cukup tinggi. Sebab dikhawatirkan jika kasus tersebut tidak ditangani dengan baik akan jatuh menjadi stunting.
Sebelumnya TPPS telah berkunjung pula ke salah satu Posyandu. TPPS Pusat diterima TPPS Kabupaten Lombok Timur dan Sekretaris BKKBN Provinsi NTB.