Stasiun Geofisika Mataram Gelar Sekolah Lapang Gempabumi
Terjemahan

AmpenanNews. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Mataram menggelar Sekolah Lapang Gempabumi pada tahun ini dilaksanakan di Kabupaten Lombok Barat, pada hari Rabu, 15/05.

Dalam pelaksanaan Sekolah Lapangan Gempabumi (SLG) kali ini diikuti oleh berbagai stakeholder dengan mengangkat tema ” Menyiapkan Masyarakat Siaga dan Tangguh Tsunami Demi Mewujudkan Laut yang Aman” yang betlangsung di Sundancer Residence Sekotong.

Kepala Stasiun Gesofisika Mataram Adhrianto Septiadhi, S. SI. menyampaikan bahwa Sekolah Lapang Gempabumi yang kita laksanakan tahun ini merupakan kegiatan prioritas nasional termasuk didalamnya mitigasi.

” Kami dari UPT BMKG Kota Mataram berperan untuk memberikan pemahaman yang benar mengenai gempabumi dan tsunami. Disamping itu untuk menguatkan peran dari BPBD Provinsi NTB dan BPBD Kabupaten Lombok Barat sebagai simbol utama dalam memberikan informasi didaerah dan arahan yang benar kepada masyarakat serta SKPD terkait peringatan dini tsunami sehingga dapat terlaksananya sikap masyarakat yang tanggap dan tangguh terhadap bencana gempabumi dan tsunami,” ungkapnya dalam sambutan.

Baca Juga :  Polsek Lingsar Sediakan Wifi Gratis Untuk Siswa Kurang Mampu

Sementara itu, Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III, Cahyo Nugroho menjelaskan bahwa SLG merupakan program prioritas nasional BMKG yang diamanatkan oleh pemerintah untuk mengedukasi masyarakat agar siap menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami.

“Kegiatan ini dilakukan di seluruh Indonesia, dan tahun ini terpilih di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, kita harus terus bersinergi untuk membuat masyarakat di daerah pesisir, khususnya di Kecamatan Sekotong, dalam kondisi aman dan mampu beradaptasi jika terjadi gempa bumi dan tsunami kembali,” ucap Cahyo.

Cahyo berharap kegiatan ini dapat menjadi pemicu bagi daerah lain di NTB untuk menyelenggarakan SLG, mengingat NTB memiliki garis pantai selatan yang panjang dan rawan tsunami. ia juga menekankan pentingnya sinergi antara BMKG, pemerintah daerah, TNI Polri, dan BPBD untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana.

Baca Juga :  Sebanyak 317 Kejadian Gempabumi di Wilayah NTB selama Bulan Juli

” Dalam SLG Lombok Barat 2024 merupakan langkah penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi gempa bumi dan tsunami.  Mari kita bersama-sama mendukung upaya BMKG dan pemerintah dalam membangun masyarakat yang tanggap bencana,” tutupnya.

 

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments