Pj Bupati Lotim sebagai Narasumber dalam Rakor Stunting
Terjemahan

AmpenanNews. Penjabat Bupati Lombok Timur (Lotim) H. Muhammad Juaini Taofik menjadi narasumber dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Stunting Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2024. Pada kegiatan yang berlangsung Rabu (30/5) di Mataram tersebut Pj. Bupati memaparkan berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur menekan angka stunting.

Membuka paparannya, Pj. Bupati Juaini meyebut kasus stunting Lombok Timur saat ini adalah 15,9%, turun 8% dari tahun sebelumnya. Hal itu diakui bukan semata kerja Pemda, tetapi berkat kerja sama semua pihak, mengingat Pemda menggandeng banyak pihak dalam upaya tersebut, mulai dari perguruan tinggi, lembaga non pemerintah (NGO), termasuk organisasi wanita.

Ia pun menegaskan komitmen Pemda tahun 2024 ini dengan mengalokasikan Rp.1 miliar melalui program Dengan Ketahanan Pangan, PKK dan Kesehatan Cegah Stunting dari Seribu Hari Kehidupan Dini (Dekapan PKK Canting Srikandi) yang merupakan sebuah inovasi baru. Inovasi tersebut merupakan wujud konvergensi penurunan stunting dengan memastikan ketahanan pangan dari rumah tangga. 650 rumah tangga menjadi sasaran, di mana 150 diantaranya adalah yang merupakan ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK) dan sisanya adalah keluarga yang memiliki bayi di bawah dua tahun (Baduta) stunting.

Baca Juga :  Kabid Humas Polda NTB, Stop Hoax dan Video Frank Virus Corona

Menjadi penegasan Pj. Bupati pula adalah upaya mengoptimalkan berbagai program berjalan melalui monitoring dan evaluasi. Menurutnya kerap program berjalan tanpa monitoring dan evaluasi sehingga tingkat keberhasilannya tidak dapat diukur dengan baik ataupun dievaluasi untuk keberlanjutannya.

Diharapkan dengan berbagai ikhtiar yang dilakukan tersebut penurunan angka stunting Lombok Timur setidaknya dapat mencapai 8-10%.

Selain Pj. Bupati Lombok Timur sejumlah kepala daerah juga menjadi narasumber seperti wakil Bupati Lombok Tengah dan Wakil Bupati Dompu. Kegiatan yang berlangsung secara hybrid itu merupakan bagian dari upaya peningkatan capaian Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (BANGGA KENCANA) dan Percepatan Penurunan Stunting di Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga :  Direktur PD. Agro Selaparang Luruskan Statment Kabag Ekonomi

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments