AmpenanNews. Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Timur meraih penghargaan terbaik ke-3 nasional dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI kategori Pemerintah Kabupaten/Kota yang melakukan Pengawasan Olahan Pangan Sesuai Standar. Pj. Bupati H. Muhammad Juaini Taofik menerima penghargaan yang diserahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin didampingi Plt. Kepala BPOM RI Lucia Rizka Andalusia. Penyerahan dilakukan pada puncak peringatan HUT ke- 23 BPOM yang berlangsung di Parkir Timur Senayan Jakarta, Ahad (04/02)
Penghargaan ini diberikan kepada Pemerintah Kabupaten/kota yang berhasil melakukan pengawasan pangan yang efektif sesuai PP. Nomor 86 tahun 2019 tentang Keamanan Pangan. Untuk kategori ini, juara pertama diraih Lumajang, sementara juara ke-2 diraih Kutai Kartanegara.
Terdapat lima aspek yang menjadi indikator penilaian dalam penghargaan tersebut yaitu komitmen Pemda dalam pengawasan pangan, pelaksanaan pengawasan post market yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, penguatan koordinasi antar OPD, inovasi terkait pengawasan pangan olahan dan dukungan percepatan daya saing produk industri rumah tangga pangan.
Pj. Bupati menyampaikan penghargaan tersebut merupakan hasil kolaborasi semua pihak. Ia berharap apresiasi tersebut mendorobg peningkatan kinerja pengawasan pangan olahan sesuai standar di daerah ini, “apresiasi ini sebagai pemantik untuk meningkatkan kinerja terhadap pengawasan pangan olahan sesuai standar di kabupaten Lombok Timur,” ucapnya.
Sebelumnya, BPOM telah melakukan penilaian terhadap Pemerintah Kabupaten/Kota melalui Dinas Kesehatan masing- masing pada 24 Januari 2024 di Gedung Bhineka Tunggal Ika BPOM di Jakarta.
Menteri Kesehatan pada acara yang mengangkat tema Kolaborasi Hingga Pelosok Negeri untuk Melindungi Masyarakat mengingatkan pentingnya masyarakat memperoleh obat dan makanan dengan mudah. Selain itu ia meminta agar masyarakat mendapatkan obat dan makanan yang bagus dengan harga yang murah.
Selain kategori pengawasan olahan pangan, diberikan pula sejumlah penghargaan lain seperti kabupaten/kota penerima DAK non fisik bantuan operasional kesehatan pengawasan obat dan makanan berkinerja baik, serta provinsi/kabupaten/kota yang melakukan program pengendalian anti microbial resistance.