AmpenanNews. Pemerintah Republik Indonesia mengirim 21 ton bantuan tahap kedua berupa alat kesehatan menuju jalur Gaza usai Isreal dan Palestina resmi melakukan gencatan senjata, dikatakan oelh Jubir Kemenlu RI Lalu Muhammad Iqbal, pada Rabu (23/11/2023) kemarin.
Lalu Muhammad Iqbal sebagai juru bicara Kementerian Luar Negeri menjelaskan, pemerintah RI merespon baik genjatan senjata yang dilakukan kubu Israel dan Hamas di jalur Gaza.
” Kita memberikan respon secara positif gencatan senjata yang disepakati oleh pihak terkait antara Palestina dan Israel,” ujar Lalu Iqbal di Praya Lombok Tengah, Minggu (26/11/2023).
Iqbal juga mengatakan, pasca genjatan senjata tersebut maka akan terbuka akses kemanusiaan yang selama ini tertutup sejak perang pecah tanggal 7Oktober 2023. Dengan dibukanya akses tersebut pemerintah RI pun segera mengirim bantuan-bantuan ke Gaza.
” Kita akan coba kirim bahan bakar, makanan peralatan medis dan sebagainya yang sangat dibutuhkan selama ini belum pernah masuk ke Gaza,” ujarnya.
Mantan Dubes Turki ini mengaku pemerintah Indonesia mengharapkan gencatan senjata antara kubur IDF sayap militer Israel dan Hamas kubu Palestina tidak berlaku sementara. Dalam hal ini kata Lalu Iqbal posisi Indonesia tentu mengharapkan gencatan senjata ini jadi permanen. Sehingga ketika sudah dicapai situasi damai, pihak pemerintah RI bisa mulai bicara lebih serius mengenai bagaimana penyelesaian masalah di Palestina dan Israel.
” Tujuannya untuk berkesinambungan dan adil kedua belah pihak dalam kerangka two-state solution. Kita harapkan solusi ini disepakati di dunia internasional. Agar mulai masuk bantuan,” lanjutnya.
Hingga hari ini, kata putra daerah yang berasal dari Lombok ini, pemerintah Indonesia telah melakukan upaya pengiriman bantuan tahap kedua ke Bandar Udara Internasional El Arish Mesir yang kemudian dikirim via jalur darat menuju Gaza Palestina.
” Bantuan RI sudah mulai melakukan perjalanan dari Mesir ke Gaza. Mudah-mudahan sore ini mungkin waktu setempat itu bantuan tahap kedua RI dua pesawat berisi 21 ton peralatan medis dan obat-obatan itu sudah bisa masuk ke Gaza,” pungkas Lalu Iqbal.