Lalu Iqbal Ingin Buat Sembalun jadi Spot 'Quality Tourism' seperti Cappadocia dan Maladewa
Terjemahan

AmpenanNews. Wisata alam Desa Sembalun yang berada di Kaki Gunung Rinjani semestinya dibangun menjadi spot Quality Tourism atau wisata yang berkualitas seperti Cappadocia dan Maladewa.

Konsep wisata alam quality tourism tersebut dipercaya bisa melestarikan keindahan alam yang ada di wilayah kaki Gunung Rinjani.. Konsep Quality Tourism ini diinisiasi oleh Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Turki periode 2019-2023 Lalu Muhammad Iqbal.

Lalu Iqbal juga menyampaikan, keindahan alam bagian utara Lombok mulai dari Lombok Tengah hingga ke kaki Gunung Rinjani harus bisa dikembangkan menjadi wisata super berkualitas dengan memperhatikan konservasi alam dan linkungan.

” Kita punya Gunung Rinjani yang bisa kita bentuk menjadi destinasi super quality. Jadi untuk bisa ke sana harus mahal demi menjaga keselamatan alam Gunung Rinjani,” kata Lalu Iqbal belum lama ini.

Baca Juga :  Pariwisata Lotim Tidak Cukup Dengan Pidato Dan Cermonial

Berkunjungnya Lalu Iqbal ke sembalun sehingga menyaksikan langsung beberapa venue wisata di Utara Lombok perlu dikembangkan dengan konsep yang benar-benar melestarikan konservasi alam.

Seharusnya, lanjut Lalu Iqba,l pengembangan cost wisata di Utara Lombok bisa mengkompensasi untuk menjaga konservasi alam dan budaya dari biaya yang dikeluarkan untuk membangun destinasi.

” Termasuk konservasi masyarakat adat di sana. Kita punya masyarakat yang masih otentik sebagai masyarakat lokal. Jika kita bentuk super quality tourism ini segmennya banyak yang bisa kita datangkan. Mulai dari wisatawan Arab, UEA, Qatar, Dubai dan wisatawan dari timur tengah yang memang suka akan suasana hijau dan pegunungan,” ujar Lalu Iqbal.

Baca Juga :  Konsolidasi dan Jaminan Proyek Harus Tetap Jalan

Kemudian Lalu Iqbal mencontohkan pengelolaan wisata alam di Cappadocia Turki. Dalam pengembangan wisata balon udara, pihak pengelola telah melakukan kompensasi perlindungan kawasan alam dari perusakan konservasi alam.

” Di Cappadocia itu satu kali naik balon udara sampai U$ 240 dolar. Real cost nya itu hanya 70 dolar. Pajak lingkungan itu 40 dolar, dia sadar bahwa balon ini jadi indah jika lingkungan yang menjadi view itu dijaga. Itu bisa kita terapkan untuk wisata alam di Lombok bagian Utara,” pungkasnya.

Pengalaman Lalu Iqbal dibanyak negara sebagai diplomat mengatakan, konsep wisata super berkualitas itu sudah diterapkan negara lain seperti di Maladewa. Konsep wisata di Maladewa masih sangat konservatif.

Baca Juga :  Pertama di Indonesia Pelaku Wisata NTB Gelar Geowisata Virtual

“Jadi yang datang ke Maladewa itu hanya orang kaya. Karena di sana tidak ada hotel berbintang 3-4 hanya berbintang 5. Jadi mereka dapat quality tourism. Di Maladewa itu pendapatan dari sektor pariwisata mencapai 60 persen dengan tetap mempertahankan wisata konservatif tradisi dan budayanya,” katanya.

“Jadi kita tidak perlu bersaing dengan Bali, biarkan Bali jadi dirinya sendiri. Biarkan Bali menawarkan quantity tourism. Tapi kita bisa coba kembangkan kualitas dan pendapatan rata-rata dari orang yang datang ke NTB,” pungkas Lalu Iqbal.

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments