Desa Senaru Menjadi Percontohan dalam Program Penguatan Posyandu
Terjemahan

AmpenanNews. Desa Senaru di Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berada di kaki Gunung Rinjani, menjadi desa percontohan dalam program penguatan kader posyandu untuk mempercepat penurunan stunting melalui Posyandu Aktif dan juga Inovasi Poster Pintar dari Yayasan Seribu Cita Bangsa (1000 Days Fund). Sepanjang minggu ini, dari tanggal 27-30 November, sebanyak 120 kader posyandu mendapatkan pelatihan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA). Pelatihan ini merupakan rangkaian kegiatan penguatan kemampuan kader untuk memberikan penyuluhan dan konseling kepada keluarga dengan ibu hamil dan bayi di bawah dua tahun.

“Masalah stunting ini harus kita selesaikan secara tuntas, ini adalah arahan secara nasional yang sudah tertuang dalam regulasi. Peningkatkan taraf kesehatan masyarakat desa memang sudah seharusnya menjadi prioritas Pemdes,” ujar Raden Akria Buana Kepala Desa Senaru. Komitmen Akria untuk mempercepat penurunan stunting di desanya terwujud dalam bentuk anggaran desa untuk pelatihan dan melalui kolaborasi dengan Yayasan Seribu Cita Bangsa (1000 Days Fund) meningkatkan kapasitas kader posyandu dan mendampingi implementasi program edukasi pencegahan stunting ke rumah tangga.

Baca Juga :  Danlanal Mataram Hadiri Acara HUT TNI ke-75 Secara Virtual

Dalam satu tahun terakhir, Akria berkolaborasi dengan berbagai mitra dalam upaya penurunan pencegahan stunting, termasuk Yayasan Seribu Cita Bangsa (1000 Days Fund) yang fokus memperkuat sistem kesehatan desa melalui peningkatan kapasitas kader dan manajemen posyandu. Semenjak intervensi program yang dilakukan bersama 1000 Days Fund di awali di bulan September 2022, Desa Senaru mencatatkan penurunan stunting sebesar 11.3 poin persentase, melebihi penurunan rata-rata angka stunting nasional per tahun. Penurunan ini didukung oleh data program intervensi 1000 Days Fund yang melaporkan perubahan perilaku orang tua di rumah tangga, terutama dari keragaman pangan, konsumsi protein hewani dan perbaikan asupan gizi.

“Hasilnya, dari monitoring dan evaluasi program kami di tingkat rumah tangga, dalam jangka waktu satu tahun, terlihat peningkatan pengetahuan orang tua, terutama dalam cara-cara pencegahan stunting hingga 60%. Ini bisa terjadi karena meningkatnya kemampuan kader posyandu dalam memberikan penyuluhan dan kunjungan ke rumah tangga,” ujar Quality Assurance Coordinator 1000 Days Fund untuk Wilayah NTB, Khairul Bashri.

Baca Juga :  Posyandu Keluarga di Lotim Mencapai 1998 dengan 11.392 Kader

Pascapelatihan, 1000 Days Fund mendampingi kader posyandu melakukan kunjungan ke rumah tangga dan memberikan penyuluhan menggunakan lembar penyuluhan yang memudahkan kader memastikan penyuluhan dan informasi yang diberikan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan target sasaran. Setelah kunjungan, dilakukan juga monitoring dan evaluasi program untuk melihat dampak yang dihasilkan program.

Program Manager 1000 Days Fund Lidya Sophiani mengapresiasi komitmen Pemerintah Desa Senaru untuk berinvestasi dalam perbaikan sistem kesehatan dalam jangka panjang.

“Pemahaman adalah kunci perubahan perilaku yang berkelanjutan. Tanpa adanya pemahaman dasar yang baik tentang pola asuh yang dibutuhkan dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) seperti dalam hal pemberian ASI dan juga pemberian makan bayi dan anak, sulit untuk memastikan bantuan-bantuan langsung seperti PMT bisa menurunkan stunting. Karena itu, langkah yang dilakukan Pemdes Senaru untuk memastikan adanya pelatihan kader dan tindak lanjut dari pelatihan dalam bentuk kunjungan rumah dan penyuluahn sangatlah tepat untuk memastikan perubahan dan penurunan stunting jangka panjang dan berkelanjutan,” ujar Lidya.

Baca Juga :  Pemkab Lotim Berhasil Melampaui Target Minimal Vaksinasi

Ke depannya, Lidya berharap kesadaran akan perlunya solusi jangka panjang dan berkelanjutan dalam penurunan stunting, seperti yang telah dilakukan di Desa Senaru bisa direplikasi di desa-desa lain di NTB, dan juga di seluruh Indonesia.

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments