Ratusan Masa Perwakilan Petani Menolak Proyek SPAM Senilai 120 Miliar
Terjemahan

AmpenanNews. Ratusan masa yang mengatas namakan diri perwakilan petani, buruh tani dan pekasih dari beberapa Desa menolak pembangunan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Selatan yang di biayai dari dana hibah Bank Dunia senilai Rp.120 Miliar lebih

Dalam penolakan proyek SPAM selatan tersebut di sampaikan langsung oleh masyarakat pada saat mendatangi kantor Desa Kotaraja, Kabupaten Lombok Timur, pada hari Selasa (30/05).

Terkait kedatangan Masa ini ke Desa Kotaraja, karena mereka menduga adanya kegiatan terkait SPAM di Kotaraja

“kami mendatangi kantor Desa Kotaraja untuk menyuarakan penolakan, kami mengira ada kegiatan yang dihadiri Pemda disini,” ungkap salah satu pekasih asal Padamara, Lalu Suherman.

Baca Juga :  Rekrutmen PPK oleh KPU Lotim Tahapan Pilkada Serentak Telah Dimulai

Kesempatan itu Kepala Desa Kotaraja, L. Supiandi, kemudian menemui masa untuk menenangkannya agar tidak mengganggu pengguna jalan dan pelayanan yang ada di Kantor Desa Kotaraja.

Kades menyampaikan bahwa sebagian besar masyarkat Kotaraja juga saat ini masih menolak. Ia juga menyampaikan bahwa sampai saat ini pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) juga dihentikan sementara atas kesepakatan Pemdes dengan Pemda beberapa hari lalu.

“posisi kita juga saat ini sama yakni menolak, namun sebaiknya bapak-bapak menyuarakan ke pejabat yang berwenang yang mengeluarkan kebijakan, nanti saya akan coba berkomunikasi dengan Kepala Desa Bapak-bapak sekalian terkait hal ini,” sambungnya.

Kemudian merasa tak puas masa pun bergerak menuju pembangunan IPA yang berlokasi tak jauh dari kantor Desa Kotaraja.

Baca Juga :  Pemilihan Ulang di 2 TPS di Kabupaten Lombok Timur, ini Faktanya.

Setelah sampai di lokasi pembangunan IPA, masa sempat mencabut beberapa patok proyek IPA yang ada ditempat tersebut untuk menunjukkan penolakannya terhadap proyek tersebut.

“tuntutan kami jangan sampai proyek diteruskan, banyak buruh tani yang tidak akan dapat bekerja, begitupun pemilik lahan yang tidak akan bisa menanam karena air tidak ada”, Ungkap M. Tohir warga Rumbuk Rumbuk Kecamatan Sakra di lokasi IPA.

Kemudian Kapolsek Sikur, AKP Dewa Astawa kemudian berdialog dengan masa di Lokasi IPA SPAM Selatan dan meminta masa membubarkan diri dengan tertib agar tidak mengganggu pengguna jalan.

Kapolsek menjelaskan kepada masa bahwa saat ini tidak ada aktivitas pembangunan IPA yang ada di Kotaraja.

Baca Juga :  Dirjen Holtikultura Tunjuk Distan Lotim jadi Peserta Ngulek Sambel

“kalaupun masyarakat menyampaikan penolakannya, maka sampaikanlah dengan tertib, jangan sampai mengganggu kepentingan umum”, himbaunya.

Kapolsek juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak melakukan aksi anarkis sampai melakukan pengerusakan agar tidak berhadapan dengan hukum nantinya.

“kalau ada penolakan sampaikan secara tertib dan humanis agar tidak merugikan siri sendiri,” tutupnya.

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments