AmpenanNews Kabar mutasi di lingkup Pemda Lombok Tengah sampai saat ini belum ada kepastian sehingga Dewan Supli nilai pemda loteng lelet.
Sementara, banyak jabatan-jabatan lowong yang mendesak untuk segera diisi, yang saat ini dijabat pelaksana tugas (Plt). Padahal, sejak lama santer terdengar mutasi akan dilakukan pada akhir 2022. Namun hingga Mei ini mutasi tak kunjung dilakukan.
Terkait hal ini memantik Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Loteng, H Ahmad Supli berkomentar. Dimana menurutnya, saat ini kinerja pejabat ASN terganggu, dan pekerjaan terhambat. Kalau mereka bekerja maksimal khawatir akan digeser. Karenanya, dia mendorong bupati segera melakukan mutasi.
“Ciri Pemda Loteng ini kan suka menunda pekerjaan. Lelet lah,” sentilnya.
Supli mengutarakan, setiap koordinasi yang dilakukan Pemda dengan Komisi I DPRD Loteng, pihak dari Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) setempat menyatakan siap melakukan mutasi, namun tinggal menunggu keputusan bupati saja, kapan mutasi dilaksanakan.
“Perangkat BKPP sudah siap, tinggal tangan bupati aja. Kalau saya jadi bupati saya tidak akan nunda pekerjaan lah,” katanya.
“Saya dua kali bertemu dengan Bupati, dan BKPP sudah sering mengajukan, tapi kan tinta dan pedangnya kan ada di Bupati,” tambah Politisi PKS itu.
Supli menilai, saat ini kinerja Organisdasi Perangkat Daerah (OPD) sudah tidak produktif. Menurutnya, itu karena belum ada kejelasan soal reposisi jabatan yang saat ini berjalan.
“Asisten I, II, III dijabat 1 orang ditambah juga sebagai Kadis Sosial. Ini kan tidak sehat. Jangan sampai nanti orang katakan tidak pakai jabatan itu kerjaan selesai, jangan demikian. Fakta-nya banyak pekerjaan yang terhambat karena tidak maksimal. Kondisi jabatan Loteng ini kan banyak lowong,” ulasnya.
Dia tidak ingin berasumsi terlalu jauh terkait soal faktor sehingga mutasi belum dilakukan di lingkup Pemda Loteng. Namun yang jelas, dia sangat menyayangkan sampai saat ini mutasi atau pengisian jabatan yang lowong tak kunjung dilakukan Bupati. Padahal, mutasi itu sejak lama santer diwacanakan.
Adapun kursi eselon II diantaranya, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Asisten II dan Asisten III Setda Loteng. Ketiga pejabatnya tersebut telah memasuki masa pensiun kerja sejak Desember lalu.
Kemudian, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Loteng yang kosong akibat meninggal dunia. Berikut, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Loteng menyatakan mengundurkan diri karena alasan kesehatan serta Kepala Dinas Kebakaran Loteng.