AmpenanNews. Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lombok Timur tahun 2023 mengalami peningkatan cukup signifikan. Dari Rp. 440 miliar pada tahun sebelumnya, tahun ini naik menjadi Rp.615 miliar. Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur Muhammad Juaini Taofik menjelaskan angka tersebut Rp. 236 milar bersumber dari lain-lain pendapatan yang sah seperti BLUD, yang meliputi seluruh Rumah Sakit Umum Daerah dan Puskesmas. Sumber lainnya adalah dari pajak daerah seperti mineral bukan logam dan batuan (MBLB), Pajak hotel dan restoran, dan sebagainya.
Berlaku sebagai inspektur pada apel gabungan bulan Februari, Sekda mengakui realisasi pajak daerah yang berasal dari MBLM tahun 2022 lalu hanya mencapai 25-30% dari target. Karena itulah ia meminta dukungan semua pihak untuk memprogresifkan pencapaian PAD tahun 2023 ini melalui kolaborasi semua pihak yang diwujudkan melalui operasi penjaringan (Opjar). Opjar ini melibatkan Tim yang terdiri dari 300 orang ASN dan non ASN yang berasal dari seluruh OPD.
Mencegah kebocoran, Pemda melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) juga memanfaatkan teknologi dengan e-POS. e-POS, dipastikan Sekda terpantau langsung oleh pimpinan daerah sehingga celah kebocoran dapat diminimalisasi. Selain itu Bapenda juga memiliki laman periksa mandiri SPPT (Periri) yaitu https://periri.lomboktimurkab.go.id/ yang diharapkan memudahkan masyarakat untuk mengecek status SPPT apakah sudah terbayar atau belum.
Dukungan yang dapat diberikan seluruh ASN maupun masyarakat dalam upaya peningkatan PAD menurut Sekda adalah dengan beraprtisipasi aktif, seperti meminta bukti tagihan atau pembayaran setiap kali bertransaksi di restoran atau hotel. Bukti tersebut dapat dijadikan dasar untuk menarik pajak dari hotel/restoran yang ada di daerah ini. Ia meyakinkan realisasi PAD akan memberikan dukunga terhadap pelaksanaan program pembangunan yang telah direncanakan Pemerintah.
Selain menekankan pada Opjar, Sekda di awal amanatnya juga menyampaikan sejumlah keberhasilan yang diraih Lombok Timur, yaitu turunnya angka stunting pada tahun 2022. Berdasarkan survei status gizi Indonesia (SSGI) yang dirilis kementerian kesehatan akhir Januari lalu, angka stunting Lombok Timur turun menjadi 35,6% dari 37,6%. Diakuinya penurunan ini bila dibandingkan dengan kinerja kabupaten/kota lain sangat baik. Akan tetapi ia berharap kinerja tersebut dapat terus ditingkatkan mengingat target nasional adalah 14%.
Pada apel yang berlangsung Jumat (17/2) di Halaman Kantor Bupati tersebut, Sekda juga sempat menyampaikan harapan untuk prestasi olahraga Lombok Timur pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XI NTB 18-26 Februari.