AmpenanNews. Quick Response (reaksi cepat) Tim Siaga Bencana Pemerintah Wilayah Kelurahan Cakranegara Utara evakuasi pohon tumbang yang berada di jalan Gora pada hari Senen 13/02.
Tim Siaga Bencana Kelurahan Cakranegara Utara bersama Dit. Samapta Polda Nusa Tenggara Barat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Bhabinkamtibmas, Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) dan Kepala Lingkungan sekitar bersama sama evakuasi pohon yang tumbang tersebut.
Lurah Cakranegara Utara I Gde Sweca, S.Sos. melalui Kepala Seksi (Kasi) Kelurahan Cakranegara Utara mengungkapkan sesuai himbauan dan arahan Bapak Walikota Mataram, kami di Kelurahan Cakranegara Utara, telah membuat Posko Siaga bencana ini aktif dan berlaku jadwal piket mulai pagi sampai dengan 23.00 wita serta on call 24 Jam.
” mengenai pohon yang tumbang di jalan Gora ini sangat besar sehingga butuh peralatan yang besar pula, kami bersyukur tidak ada korban dari pengendara maupun masyarakat sekitar hanya saja kebetulan ada mobil yang parkir dipinggir jalan terkena ranting pohon kecil, ” ungkap Kasi Pemerintahan Lalu Heru Nuryadin.
Kasi Pemerintahan Lalu Heru Nuryadin juga menyampaikan bahwa sesuai dengan laporan prakiraan cuaca dari BMKG saat ini, masyarakat agar tetap waspada dengan cuaca ekstrim dari tanggal 13 sampai 18 Februari 2023.
” saat ini teramati terdapat 1 siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia, Siklon Tropis FREDDY terpantau di Samudera Hindia barat daya Banten dengan kecepatan angin maksimum 90 knot dan tekanan udara minimum sebesar 958 mb bergerak ke arah Barat, berdasarkan press release BMKG,” papar Miq Heru sapaan akrabnya.
Potensi cuaca berdasarkan kondisi tersebut, lanjut Miq Heru, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan INTENSITAS SEDANG-LEBAT yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 13 s.d 18 Februari 2023 di wilayah Kota Mataram dan wilayah lainnya.
” kami juga menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan
kepedulian masyarakat dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi,” tutur Miq Heru.
Miq Heru menghimbau kepada masyarakat yang memiliki pohon-pohon besar untuk mwlakukan perantingan secara mandiri agar tidak berdampak mengingat cuaca dan angin kencang pada bulan ini.