AmpenanNews. Setelah menyelesaikan amalan Wiridh panjangnya Prof. H. Galang Asmara, sebagai Dewan Agung Majelis Adat Sasak (MAS), mengajak seorang Tokoh Spiritual Majelis Adat Sasak Ketua Koordinator Ritual Adat Majelis Adat Sasak ( MAS ) Lalu Abdurrahim, S.pD. MH, alias Mamieq Jagat, bersama sama menyapa 99 Pusaka Gegaman Leluhur beliau yang memang Aseli dari Paer Pujut Wilayah Kabupaten Lombok Tengah bagian Selatan. pada hari Kamis 16/02 malam Jum’at, 25 Rajab 1444 Hijriyah.
Dalam pertemuan tersebut, Prof Galang, (sapaan akrabnya) memperlihatkan pusaka Keris Anjenengan Sang Panembahan, Wayah Dapur juga terselip diantara pusaka pusaka lainnya. Satu persatu diberi asupan Minyak Hajaral aswadh yang selaras dengan Rambangan kekidungan tanpa suara ,lirih lirih suling tanpa nada ,Nunas pineda suci zohir lan suci bathin ,suci awak suci ruh lan suci dalem Rase.
“suku bangse sasak menyebutnya bulan atas yang dimaksudkan adalah Bulan Rajab, tersebut dalam penanggalan Hijriyah itu ada juga yang menyebutnya dengan bulan Mi”raj, inilah waktunya menyapa semua senjata/Genggaman para Leluhur. Sedangkan pada bulan Muharram dan Robi’ul awal adalah waktunya di Pandiq (memandikan), Ndaus Keris atau Ritual Bisoq (basuh) Keris,” jelas Dewan Agung MAS, Prof Galang.
Kemudian Prof Galang menjelaskan pula bahwa sekian jumlah keris bersama tombak, mamas yang memiliki Mandigune yang tajam, dihantar dengan semburan dupa kayu Gaharu dan stanggi, begitu rame dalam senyap menghantar nafas yang hening.
” jadi, pengalaman kali ini sangat langka, karena bersama Dewan Agung MAS mendapatkan kesempatan untuk menyapa pusaka pusaka yang ada usai melaksanakan wiridhan di padpokannya,” ungkap Ketua Koordinator Ritual Adat Majelis Adat Sasak ( MAS ) Lalu Abdurrahim, S.pD. MH.
Miq Ahiem, juga menyampaikan bahwa pentingnya mempertahankan adat dan budaya saat ini merupakan salah satu kewajiban kita bersama, begitu juga harus memberikan edukasi kepada para generasi yang akan bahwa neneq moyang mereka sangat menjunjung tinggi adat dan budaya.
” begitu juga terhafap pusaka pusaka yang ada di pulau lombok agar tetap dijaga dan dipelihara sebaik baiknya,” imbuh Kabid Kebudayaan Dikbud Provinsi NTB ini.