AmpenanNews. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Timur, sebut Festival Kecimol yang diselenggarakan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Kecimol (AK) NTB, tidak terlihat indah.
Abdul Muhid, SH.MH., menjelaskan bahwa dalam berkesenian berjoget itu adalah hal yang wajar, akan tetapi dalam berjoget haruslah memiliki jarak, jangan sampai wanita kemudian dikerumuni laki-laki seperti yang terlihat pada potongan video Festival Kecimol yang diselenggarakan DPP AK NTB tanggal 25 kemarin yang sempat viral di group WAG.
“Bergoyang dan berjoget itu adalah seni akan tetapi jangan sampai bertentangan dengan Kaidah-kaidah yang kita yakini di dalam Agama itu” ucap tegas Muhid, pada media, Kamis (26/01/2023).
Masih kata Muhid, kalau dilihat dari sisi seni, Festival Kecimol itu tidak terlihat keindahannya. “dari estetika itu tidak kelihatan, karena lebih pada kerumunan”.
“Masak dua wanita dikerumuni banyak Laki-laki, inikan tidak ada religiusnya kalau saya melihat sebagai pengamat musik. kalau kita berbicara budaya maka kita harus mengedepankan etika, adab dan sopan santun lebih-lebih budaya Kesasakan kita yang didasarkan Nilai-nilai Islam” ulasnya.
Ditempat lain, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lombok Timur, H.Daeng Paelori juga memberikan tanggapan terkait dengan Festival Kecimol yang diselenggarakan DPP AK NTB.
Menurut Paelori, keberadaan Festival Kecimol ini merupakan pilihan. keberadaan mereka ini harus di dukung sembari mereka dibuatkan aturan-aturan yang jelas.
“Kasihan mereka, biar tidak liar dan sembarang sehingga kita tidak mengeksploitasi mereka dengan sedemikian rupa, kemarin itu hampi-hampir kita mengeksploitasi sehingga tidak terbendung yang datang. perlu di ingat keberadaan mereka ini bagian dari pariwisata” singkatnya.