Operasi Bedah Jantung Terbuka Perdana RSUD Provinsi NTB
Terjemahan

AmpenanNews. Operasi bedah jantung terbuka perdana merupakan pelayanan terbaru Rumah Sakit Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (RSUD) dan jejaring pengampuan layanan kardiovaskular, pada hari Jum’at 16/12.

Kegiatan press confrence tersebut diikuti langsung oleh Menteri Kesehatan RI beserta Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono. Sp.PD, KEMD, Ph.D melalui Daring.

Dalam Kesempatan itu, Dr.dr. Iwan Dakota Sp.JP (K) Direktur Utama RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita menyampaikan bahwa Penyakit kardiovaskuler seperti jantung, kanker, stroke, gagal ginjal tiap tahun terus meningkat dan menempati peringkat tertinggi penyebab kematian di Indonesia terutama pada usia-usia produktif.

” data Riskesdas 2018 juga melaporkan bahwa Prevalensi Penyakit Jantung berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia mencapai 1,5%,  Hal tersebut berarti bahwa 15 dari 1.000 orang di Indonesia menderita penyakit jantung, hal ini cukup tinggi mengingat penduduk Indonesia sendiri mencapai 250 juta penduduk,” paparnya.

Kemudian DR, Iwan melanjutkan, Gaya hidup merokok, dan pola makan merupakan penyebab utama terjadinya penyakit jantung koroner (PJK), dilaporkan 50% penderita penyakit jantung koroner berpotensi mengalami henti jantung mendadak hingga kematian.

“di seluruh dunia penyakit jantung menjadi penyebab kematian nomor satu, yaitu mencapai 17,7 juta dari 39,5 juta kematian pertahun. Angka harapan hidup penderita gagal jantung dan penyakit coroner yang tidak ditangani dengan baik selama 5 tahun itu kurang dari 40%, sehingga penting bagi setiap daerah di suatu provinsi memiliki pusat pelayanan jantung terpadu untuk melayani pasien pasien penyakit jantung secara komprehensif, termasuk pelayanan bedah jantung,” ungkap Doktor Iwan.

Baca Juga :  Korem 162/WB Dukung Program Kampung Sehat di NTB

Doktor mengungkapkan juga, di NTB sendiri dengan jumlah penduduk sekitar 5 juta, Sebanyak 150.000 warga Nusa Tenggara Barat (NTB) berpotensi kena penyakit jantung dan dari jumlah tersebut sebanyak 50.000 orang berpotensi terkena penyakit jantung akut yang dapat menyebabkan kematian mendadak.

“pada penelitian yang dilakukan di RSUD Provinsi NTB pasien penyakit jantung paling banyak di dadapatakn pada laki dengan rentang umur 55-65 tahun sebesar (52.5%) factor resiko terbanyak berupa hipertensi dan merokok,” tutupnya.

Pada kesempatan tersebut Direktur Rumah Sakit Daerah Provinsi NTB, dr. H. Lalu Herman Mahaputra, M.Kes, MH, menyampaikan Apresiasinya kepada Menteri Kesehata RI atas terlaksananya operasi bedah jantung pertama di RSUD Provinsi NTB.

” pada tanggal 16 Desember 2022 ini, merupakan hari yang bersejarah dan kado terindah untuk ulang tahun provinsi NTB yang ke 64 dengan terlaksananya operasi bedah jantung terbuka di rumah sakit kami,” kata Dokter Jack, merupakan sapaan akrab Direktur RSUD Provinsi NTB ini.

Baca Juga :  Universitas Mataram Terapkan WFH, Antisipasi Penyebaran Pandemi

Dokter Jack melanjutkan, pasien pasien yang memerlukan tindakan intervensi pemasangan ring jantung akibat serangan jantung akut mencapai 500 kasus yang perlu rawat inap pertahun di RSUD Provinsi NTB. Dari jumlah tersebur 200 pasien harus dirujuk ke luar daerah pertahun untuk dilakukan tindakan operasi jantung bypass coroner.

” namun demikian, di rumah sakit kami baru mempunyai dua BTKV, besar harapan kami agar pak menteri menambahkan kuota untuk sekolah dan mengirim tenaga tenaga lainnya, selain Rumah Sakit Harapan Kita, RSUD Provinsi NTB telah menandatangani MoU dengan Yayasan Darmais dan PON, karena salah satu Pelayanan unggulan RS kami adalah Enkologi,” papar Dokter Jack dihadapan Menkes RI.

Dalam hal ini pula, Dokter Jack, mengungkapkan bahwa angka kesakitan dan kematian yang cukup tinggi inilah yang membuat RSUD Provinsi NTB semakin bertekad untuk menyelenggarakan layanan kardiovaskuler secara paripurna yang mana didalamnya termasuk pelayanan Bedah Jantung. RSUD Provinsi NTB dan Kemenkes bekerjasama dalam menguatkan Layanan Primer pada penyakit Kardiovaskular melalui Jejaring Kardiovaskular Nasional.

Baca Juga :  Remisi 1.020 Anak Binaan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham RI

” Besar harapan kami dengan dibukanya layanan Jantung Paripurna ini termasuk pelayanan bedah jantung dapat mengurangi akan kesakitan dan kematian akibat masalah penyakit jantung, sehingga masyarakat NTB dapat dilayani di daerah sendiri tanpa harus di rujuk ke luar daerah sehingga meningkatkan kenyamanan bagi pasien pasien diseluruh NTB,” tutupnya.

Turut pula hadir dalam press konfrence kali ini, dr Dicky Aligheri, Sp.BTKV (K). Tim Bedah Jantung RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita , Dr.dr. Basuni Radi, Sp.JP (K) Direktur SDM, Pendidikan dan Pelatihan RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Kadikes Prov NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS, Dr. dr. HANANTO ANDRIANTORO, Sp.JP(K), Ketua Tim Pengampu Layanan Kardiovaskuler, dr. Maz Isa Ansyori Arsatt, Sp.BTKV . Dokter Spesialis RSUD Provinsi NTB, dr. Yout Savitri, MARS. Kasubdit Pengelolaan Rujukan dan Pemantauan RS Direktorat Pelayanan Kesehatan.

Untuk lebih lengkapnya press konfrence tersebut dapat di akses di channel kami

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments