AmpenanNews. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komisaris Jenderal Polisi Dr. Petrus Reinhard Golose, sampaikan kuliah umun sekaligus launching program “Bersinar” Bersih Narkoba dihadapan para civitas akademika dan mahasiswa Universitas Mataram (Unram) pada hari Jumat 16/9.
Kuliah umum yang mengangkat tema Unram bersinar menuju Indonesia bersinar melalui pendidikan berkarekter anti narkoba tersebut dihadir langsung oleh Rektor Universitas Mataram, Kapolda NTB, Sekda NTB dan Walikota Mataram, Bupati Lombok Utara. Bupati Lombok Timur, Wakil Bupati Lombok Tengah.
Kepala BNN RI, Komisaris Jenderal Polisi Dr. Petrus Reinhard Golose,mengatakan bahwa kuliah umum yang digelar di Universitas Mataram berkaitan dengan narkoba strategi war on drugs untuk menuju Indonesia bersinar.
” berkat dukungan Kapolda NTB dan Rektor Unram, kita laksanakan Program Bersinar (Bersih dari Narkoba) antusiasme mahasiswa dalam program ini sangat luar biasa,” ungkapnya.
Kepala BNN juga menyampaikan bahwa sangat terenyuh dengan Warga Binaan sebanyak 150 perempuan di Mataram, 130 perempuan tersangkut masalah narkotika.
“ini sudah termasuk 80 % dan ternyata bukan hanya sebagai pengguna saja akan tetapi sebagai kurir bahkan bandar, ini merupakan sebagai PR saya sebagai pengatur kebijakan di Pusat kemudian di orientasikan oleh kepala BNN di masing masing daerah,” tegasnya.
Komjen Pol Dr. Petrus, juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara dalam mendukung Program Bersinar.
” saya juga memberikan penghargaan kepada Bupati dan Walikota yang mendukung program dalam mencegah penyalahgunaan narkoba terutama program bersinar ini,” ungkapnya.
Jendral bintang 3 ini juga menyampaikan dan menyerukan kepada seluruh anggotanya, bukan hanya bagaimana menangkap kemudian memenjarakan orang akan tetapi kita berupaya agar dapat mencegah dan merehabilitasi.
“masuknya narkoba yang berasal dari Golden Triangle ke indonesia sehingga kita melaksanakan dengan paralel sehingga kita lakukan operasi bersama inter stakholders baik operasi antar provinsi sampai operasi antar negara,” paparnya.
Namun apa yang dilaksanakan oleh Kapolda NTB dan BNN Provinsi NTB dalam pemberantasan Narkotika, kalau dinilai 0 sampai 100 maka nilainya 98 hanya tinggal 2% saja.
” kita juga telah membuat relawan anti narkotika, dalam pelaksanaannya menerapkan konsep konsep pencegahan sekaligus branding anti narkotika , yang paling penting kita kembangkan soft skill dan life skill dalam pencegahan melalui pemberdayaan masyarakat untuk menyentuh kaum perempuan ” jelasnya.
Dr. Petrus juga mengungkapkan pada saat ia berada di Amerika Selatan bahwa banyak juga kurir kurir dari indonesia kalangan kaum perempuan, sehinga tugas ini bukan hanya dilakukan oleh BNN saja akan tetapi kita semua dalam mencegah peredaran narkotika.
” saya datang kali ini karena banyak pengguna narkotika dari kalangan adek adek mahasiswa maupun pelajar walaupun prosentasenya hanya 1,0 % tapi ini perlu kita gerakkan bersama sama para tokoh pendidikan untuk menekan peredaran gelap narkotika dan menyelamatkan generasi muda indonesia karena kelak merekalah yang akan menggantikan kami, ” tutup Dr. Petrus.