AmpenanNews. Fokus Group Discussion (FGD) Antisipasi Inflasi akibat kenaikan harga BBM kembali digelar oleh Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB).
FGD kali ini berlangsung di Ruang Rapat Utama (Rupattama) Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Rabu (14/9/2022).
Untuk para peserta yang mengikuti kegiatan juga sedikit berbeda dari sebelumnya, saat pelaksanaan FGD di Gedung Sasana Dharma Polda NTB Minggu lalu.
Polda NTB mengundang beberapa Serikat Buruh, Kepala Desa dan warga, serta ada juga dari kalangan mahasiswa, Aktifis dan organisasi lainnya.
Melalui Direktur Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas) Polda NTB Kombes Pol Dessy Ismail selaku tuan rumah dan pembicara FGD mengatakan, kali ini pihaknya mengundang serikat buruh dan kepala desa untuk mengikuti kegiatan FGD.
“FGD kali ini kita undang serikat buruh dan beberapa kepala desa serta masyarakat juga mahasiswa, aktifis dan organisasi,” jelasnya.
Sebagai pembicara yang dihadirkan dari BPKAD, Disnakertrans NTB, Dinas Pemdes NTB, Bank BRI dan dari Polda NTB sendiri.
Dalam pembahasan kali ini lebih terfokus kepada data penerima bantuan yang harus tepat sasaran agar Kamtibmas di Nusa Tenggara Barat (NTB) tetap terjaga dan kondusif.
Begitu juga pembahasan seputar tentang kebijakan pemerintah terkait kondisi warga pasca penyetaraan harga BBM, sperti penyaluran bantuan yang harus tepat sasaran.
“yang banyak kami bahas dalam acara tersebut, masalah penyaluran bantuan langsung tunai, yang tepat sasaran agar Kamtibmas di NTB tetap kondusif,” katanya.
Dirbinmas ingin pihak terkait yang berhubungan langsung dengan Bantuan Sosial agar melakukan perivikasi data supaya, bantuan tepat sasaran.
“kami dari kepolisian siap membantu bila dibutuhkan, sebab kami punya jejaring hingga ke pedesaan,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Wira Sakti mengapresiasi Polda NTB yang mengadakan acara tersebut.
“acara ini bagus, kita berikan apresiasi kepada Polda NTB, yang menyelenggarakan kegiatan itu,” katanya.
Ketua SPN berharap, ada solsusi yang ditawarkan pemerintah yang bukan hanya sekedar bansos saja, tetapi kebijakan yang dapat mensejahterakan rakyat.
Sedangkan terkait kenaikan harga BBM, dia berharap pemerintah secepatnya menurunkan harga BBM terlebih upah huruh masih belum naik.
Dari kondisi sekarang ini, dia ingin standar upah buruh naik hingga 13 persen, agar pekerja bisa berada dilevel aman.
“kita ingin harga BBM segera diturunkan kembali, selain itu upah buruh dalam tiga tahun terakhir ini belum pernah naik, kita berharap bisa naik hingga 13 persen,” harapnya.
Sedangkan terkait acara FGD Lalu Wira ingin terus dilaksanakan, dan dilakukan pemertaaan, supaya yang lain juga dapat hadir mengikuti kegiatan.
“saya harap kedepan ada pemerataan, supaya yang lain juga dapat hadir dalam acara FGD seperti yang diinisiasi oleh Polda NTB ini,” pungkasnya.