AmpenanNews. Kepala Dinas Sosial NTB, Dr. Ahsanul Khalik, S.Sos, MH, (Doktor AKA) bersama peneliti dari Australia Dr. James Stevenson Bennett, menjadi Nara Sumber dalam Studium Generale Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Mataram dengan thema, “Dakwah Moderat dan Merawat Tradisi Akademik Untuk Memperkokoh Integrasi Kebangsaan”.
.
Studium Generale kali ini, dihadiri Rektor UIN Mataram Prof. Dr. TGH. Masnun Tahir, M.Ag, Dekan Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram, Dr. Muhammad Saleh, MA dan Para Wakil Dekan, Para Ketua Jurusan dan Para Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram serta mahasiswa-mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram.
Doktor H. Ahsanul Khalik dalam paparan nya menyampaikan pesan kepada mahasiswa-mahasiwi UIN Mataram untuk berbuat baiklah kepada semua orang, sebab Allah mengajarkan bukan berbuat baik hanya kepada mereka yang memeluk agama islam saja melainkan kepada semua orang tanpa membedakan suku, rasa, jenis kelamin dan perbedaan lainnya.
Untuk memperliatkan wajah islam yang teduh, sambungnya dapat ditunjukan dengan menyebarkan nilai-nilai dakwah yang mencerminkan kebersamaan, saling menghargai serta tidak mengandung nilai kekuasaan berlebih serta dakwah tidak hanya dilakukan melalui tempat ibadah melainkan dengan cara berprilaku itu sudah mencerminkan nilai dakwah. Dengan demikian tidak akan ada lagi kelompok-kelompok yang radikal.
“dalam Dakwah Moderat harus difahami sebagai suatu sikap dakwah yang memberi setiap nilai atau aspek yang berseberangan pada bagian tertentu tidak lebih dari porsi yang semestinya, tidak menghakimi, memanusiakan dan memuliakan manusia, serta hidup rukun damai dalam keragaman,” Paparnya.
Disela pemaparan nya tentang Dakwah Moderat dan bagaimana Moderasi Beragama serta bagaimana membangun tradisi akademik untuk memperkokoh Integrasi Kebangsaan, Dr. Aka juga menyampaikan pengalaman nya dalam menyelesaiakan berbagai konflik yang mengatas namakan agama pada saat menjadi Camat Cakranegara Kota Mataram.
“pada prinsipnya ada melalui penguatan pemahaman kepada semua pihak yang berkonflik, dengan tidak menjadikan diri sebagai bagian dari konflik dengan memihak atau berdiri pada golongan tertentu saja, akan tetapi melalui pendekatan bagaimana menyelesaikan konflik yang ada dengan memahami nilai-nilai yang diyakini oleh masing-masing pihak dengan mempertemukan kesesuaian dan kesamaan universal yang dimiliki,” pungkasnya.
Selanjutnya Dr. James Stevensos Bennett memaparkan hasil penelitian nya tentang Masyarakat Sasak yang hidup berdampingan dengan masyarakat Hindu Bali dengam kajian terkait sejarah Mayura dan berbagai adat istiadat yang berkembang pada masyarakat sasak.
Ia juga menyampaikan bahwa suku sasak tempo dulu sangat ramah terhadap berbagai jenis budaya yang masuk. Hal itu dibuktikan dengan motif-motif kain yang ada disuku sasak yang banyak didominasi dari India.