Lombok Tengah, AmpenanNews.com – Kepala Desa (Kades) Lantan, Kecamatan Batukeliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Erwandi menyebutkan bahwa Banjir yang menerjang Desanya disebabkan oleh adanya Pipa besar milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Ardhia Rinjani yang ditaruh di dekat drainase sehingga memperlambat aliran air.
Banjir yang sempat menerjang tiga Dusun, di Desa Lantan itu terjadi pada Senin sore, 11 Juli 2022 lalu. Walaupun tidak berlangsung lama, namun sempat membuat warga agak cemas.
Dikatakan Erwandi, tiga Dusun yang terdampak banjir itu antara lain, Dusun Sumberan, Dusun Lantan Daye dan Dusun Pemasir. Dari tiga dusun itu memang tidak ada yang mengalami kerusakan yang terlalu parah.
“Di Dusun lantan daye atau di titik pertama itu ada saluran memang tersumbat oleh potongan bungkahan kayu, dan dimana di saluran itu juga ada pipa PDAM yang belum dipindahkan atau dirubah (Posisinya), cukup besar Pipa itu,” kata Erwandi saat dikonfirmasi AmpenanNews.com via whatsapp Pada Selasa (12/6/22).
Selain adanya pipa besar milik PDAM, Kades juga menyebutkan bahwa penyebab curah hujan yang cukup deras, air juga meluap terjadi diduga akibat dari drainase sirkuit Motocross Lantan 459 yang kurang memadai.
Dimana saat ini drainase yang dibangun di sekitar areal Sirkuit hanya sekitar 60 meter, dan seharusnya drainase yang dibutuhkan sepanjang 700 sampai 800 meter. Kemudian semestinya juga drainase ini dibangun sesuai dengan saluran air yang sudah ada.
“Kalau di Dusun Sumberan dan Dusun Pemasir itu, akibat dari belum adanya drainase di pinggir Sirkuit, sehingga tumpahan air di Sirkuit itu langsung masuk ke Perumahan warga,” sebut Kades.
Dengan demikian, ia berharap drainase untuk Sirkuit Motocross itu dapat segera diperbanyak. Dengan seperti itu, ancaman banjir di Desa Lantan dapat ditanggulangi.
“Saya berharap ada pembangunan drainase di sekitaran Sirkuit. Saya khuatir ada curah hujan yang lebih besar dan terulang ada gennagan yang lebih besar di pemukiman warga,” harapnya.
Untuk diketahui bahwa, dari tiga dusun yang terdampak banjir saat itu. Ada 11 rumah warga yang mengalami kerusakan pada bagian tembok pembatas rumahnya. (di)