Air di Sirkuit 459 Lantan Meluap, Tiga Dusun Tergenang
Terjemahan

Lombok Tengah, AmpenanNews.com – Tiga dusun di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mengalami kebanjiran. Hal itu diduga karena adanya kiriman air dari Sirkuit Motocross 459 yang ada di Desa setempat.

Selain curah hujan yang cukup deras, air juga meluap terjadi, ini diduga akibat dari drainase sirkuit yang kurang memadai. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah diminta untuk membuat kajian ulang terkait permasalahan tersebut.

Kepala Desa Lantan Kecamatan Batukliangbutara, Erwandi yang dikonfirmasi wartawan mengatakan, ada tiga dusun yang terdampak dari luapan air di desa Lantan, yaitu Dusun Sumberan, Dusun Lantan Daye dan Dusun Pemasir. Dikatakan juga, genengan air tersebut juga disebabkan oleh curah hujan yang cukup deras yang terjadi pada Senin 12 Juni 2022 kemarin. Selain itu, ada juga air yang dari sirkuit Motocross.

Baca Juga :  Berikan Penyuluhan Kamtibmas, Satgas TMMD ke 106 Gandeng Polres Loteng

“Air dari lokasi sircuit karena curah hujan cukup tinggi dan tidak adanya drainase yang cukup,” Kata Erwandi, Pada hari Selasa (12/6/22).

Erwandi juga menyebutkan, saat ini drainase memang ada, akan tetapi belum bisa mengcover seluruh aliran air. Panjang drainase yang dibangun diwilayah sircuit saat ini masih terbatas sehingga air masuk ke perumahan warga.

“Saat ini drainase yang dibangun sekitar 60 meter dan seharusnya drainase ini dibangun 700 sampai 800 meter. Mestinya drainase ini dibangun sesuai dengan saluran air yang sudah ada,” sebutnya.

Terkait kerugian yang dialami warga, Kades sampai saat ini belum bisa memprediksi berapa jumlahnya. Hanya saja, ada beberapa tembok pagar milik warga yang dapat dihitung sebagai kerugian sementara.

Baca Juga :  Wapres Apresiasi Langkah Gubernur Cegah Stunting di NTB

“Belum bisa saya prediksi dinda. Hanya tembok pagar yang roboh,” ujarnya.

Pihaknya berharap, pemerintah daerah kabupaten lombok tengah agar segera melakukan pembangunan drainase di area Sirkuit Motocross, karena pemerintah Desa khawatir setiap kali turun hujan masyarakat setempat yang akan dirugikan.

“Saat ini memang sekitar sebelas KK (Kepala Keluarga) yang terdampak, akan tetapi kami dikhawatirkan ini akan jadi masalah jika pembangunan drainase ini lamban. Kondisi saat ini, air sudah mulai surut,” pungkasnya. (di)

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments