AmpenanNews.com – Polisi sampai saat ini masih mendalami penyebab atas terjadinya keracunan massal yang menimpa puluhan warga Mertak Dusun Ponjambong, Desa Ubung, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng).
Dimana peristiwa tersebut bermula akibat diduga mengkonsumsi Nasi Bungkus Syukuran (Ngurisang) pada Minggu (05/06/22) lalu, ketika para korban pergi ziarah ke Makam Batulayar, Kota Mataram dengan membawa bekal nasi bungkus yang dibuat oleh salah satu korban bersama keluarganya.
“Kita masih mendalami kasus ini,” ungkap Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah, IPTU Ridho Rizky Pratama, S. Tr.K saat ditemui wartawan di ruangannya, pada Kamis (09/06/22).
Ridho juga mengatakan bahwa, akibat keracunan masal itu, 60-70 korban mengalamai gejala yang sama. Yakni muntah, mual sehingga dilarikan ke puskesmas di Puskesmas Ubung, Bonjeruk, dan Menemeng untuk mendapatkan perawatan medis. Namun seluruh korban saat ini sudah membaik. Bahkan saat ini seluruhnya sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing – masing.
“Kondisi mereka (Korban) baik baik saja, dan semuanya sudah kembali ke rumah mereka,” kata Ridho.
Kemudian lanjut Ridho, setelah adanya kejadian tersebut. Pihak dari Dinas Kesehatan (Dikas) Kabupaten Lombok Tengah telah mengamankan sejumlah alat bukti untuk berupa bungkus nasi yang diduga sebagai pemicu terjadinya keracunan massal itu.
“Dan dari dokter juga sudah mengambil sample dari nasi bungkus itu, dilakukan uji lab ke BPOM Mataram untuk mengetahui kandungan bakteri dari nasi bungkus yang dimakan warga tersebut, ” ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, Suardi menyebutkan bahwa pihaknya telah mengambil sampel dari sisa nasi bungkus yang diduga memicu keracunan massal tersebut.
Yang mana saat ini telah dilakukan uji laboratarium ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, untuk mengetahui lebih jauh penyebab kejadian tersebut.
“Sampel makanan nasi bungkus tersebut telah diambil dan dilakukan uji lab ke BPOM Mataram untuk mengetahui kandungan bakteri dari nasi bungkus yang dimakan warga tersebut,” kata Suardi belum lama ini saat ditemui wartawan di ruangannya, pada Kamis (09/06/22). (di)