AmpenanNews.com – warga Desa Mekarsari, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) kali ini digemparkan atas adanya penemuan tengkorak kepala di Gunung Gelepak, Dusun Johor, Desa setempat, pada Minggu (19/6/22) kemarin.
Penemuan tengkorak kepala itu ditemukan pertama kali oleh dua warga yakni Hamdi (30) warga Dusun Jogor, Desa Mekarsari, dan Akad (35) warga Dusun Jogor juga. Dimana saat itu, mereka sedang memikat burung di Gunung gelepak RTK 20, Dusun Johor Desa Mekarsari.
Dari informasi yang dihimpun AmpenanNews.com, penemuan tengkorak kepala yang diduga kepala seorang laki-laki itu berawal saat kedua orang tersebut yang hendak pulang seusai memikat burung kecial kuning.
Kemudian ketika akan berjalan pulang dari Pantai Margejek, Desa Mekarsari, keduanya menemukan tengkorak kepala manusia yang tergeletak di dalam semak- semak. Setelah itu, kedua orang tersebut berinisiatif untuk mengikat dan menggantung tengkorak kepala tersebut dengan tali di semak-semak kemudian memvideokan dan mengirim video tersebut ke teman saksi atas nama Jamil untuk ditanyakan kepada warga sekitar.
Lalu kemudian, setelah memvideokan tengkorak itu, keduanya pulang dan meninggalkan tengkorak kepala tersebut di tempat kejadian perkara (TKP), dan melaporkan kejadian penemuan tengkorak manusia tersebut kepada Babinsa dan Babinkantibmas.
Kemudian Babinsa Desa Mekarsari, Sertu Ketut Suawasta dan Babinkamtibmas Bripka Lalu Lumintang tiba di rumah Jamil untuk menanyakan kebenaran dari video tersebut.
Akan tetapi saat itu, mengingat akses menuju lokasi penemuan tengkorak manusia tersebut curam dan membutuhkan waktu yang lama untuk menuju TKP, sehingga Pengecekan dilaksanakan pada hari Senin 20 Juni 2022 pagi tadi.
Atas penemuan itu, Kapolsek Praya Barat AKP Hery Indrayanto, SH yang dikonfirmasi AmpenanNews.com via whatsapp membenarkan hal itu. Dia mengatakan bahwa, pihaknya saat itu sedang melakukan evakuasi di TKP.
“Ya, benar.Masih di TKP lagi evakuasi,” kata Kapolsek, pada Senin (20/6/22) siang tadi.
Setelah melakukan evakuasi, kata Hery, kemudian tengkorak itu akan dibawa untuk dilakukan uji laboratarium. Hal itu dilakukan untuk mengetahui lebih jauh.
“Mau diidentifikasi oleh Unit identifikasi Polres. Kembang (Perkembangan) lanjut kita sampaikan. Soalnya 1,5 KM jalan kaki ke TKP,” tutup Hery. (di)