AmpenanNews.com – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. Zulkieflimansyah menyambangi warga yang terisolir di Dusun Pemoles, Desa, Batu Jangkih, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) saat Bupati Loteng resmikan sirkuit motorcross dan memperingati hari lebaran ketupat bersama sejumlah lembaga sosial, pada Senin (09/05/22).
Kedatangan Gubernur itu setelah menghadiri perayaan Lebaran Topat Hari Raya Idul Fitri 1443 H yang dirangkaikan dengan Launching Sirkuit Motocross 459 Lantan di Desa Lantan Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, yang mana dilaksanakan dengan meriah oleh Pemkab Lombok Tengah.
Seusai dari Lantan, Zulkieflimansyah bersama sejumlah Kepala OPD Pemprov NTB diantaranya, Kepala Dinas PU, Inspektur pada Inspektorat Prov NTB, Kadis Pariwisata dan Kaban Kesbangpoldagri NTB, langsung menghadiri acara perayaan Lebaran Topat Akbar yang dilaksanakan oleh Tulus Angen Community (TAC) dan perkumpulan Forum Analisis Kebijakan Untuk Rakyat Republik Indonesia (FAKTA RI), Lalat Hitam, dan sejumlah lembaga lain.
Kehadiran Gubernur NTB itu disambut meriah oleh ratusan warga Dusun Pemoles yang memang sudah hadir sejak pagi. Bahkan, saking senangnya disambangi Gubernur, warga sudah menyediakan kelapa mida, ketupat, opor telur berserta makanan lain untuk disantap bersama dengan orang nomor satu di NTB itu.
Kedatangan Gubernur NTB itu bukan hanya untuk menggelar lebaran ketupat semata, melainkan untuk melihat secara langsung kondisi jambatan penghubung antara Desa Batujangkih dan Desa Montong Sapah.
Memang tidak bisa untuk dinamfikkan, kondisi jambatan tersebut sangat parah. Bahkan, dari pantauan wartawan, Gubernur NTB sempat terjatuh akibat terpeleset bebatuan yang licin di tengah sungai saat melintas.
Setelah melihat kondisi masyarakat Dusun Pemoles yang terisolir karena jembatan putus, dan tidak pernah mendapat perhatian dari Pemerintah, Gubernur NTB langsung memerintahkan Kadis PU Provinsi NTB untuk segera membangun jambatan tersebut.
“Nanti pak Ridwansyah sebagai kepala Dinas PUPR Provinsi NTB, sehingga tinggal bagaimana dia (Kadis PUPR red) berkomunikasi dengan pihak Kabupaten Lombok Tengah, pemerintah Desa, agar hal semacam ini cepat dikerjakan,” Kata Gubernur NTB saat menyapa warga pemoles.
Menurut Gubernur yang kerap disapa Bang Zul itu, saat ini bukan saatnya untuk saling melempar tanggung jawab. Baginya, jika kabupaten dan Provinsi mampu untuk bersama – sama mengerjakannya, tentu itu akan semakin cepat dan ringan.
“Jangan lagi dikotomi pemikiran kita bahwa itu tugasnya Provinsi dan Daerah, ini kita punya tanggung jawab bersama,” ujar Bang Zul.
Sementara ditempat yang sama, Kadis PUPR Provinsi NTB H. Ridwansyah saat diberikan intrupsi oleh gubernur NTB. Pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan survey lokasi untuk mengetahui berapa panjang dan apa saja yang dibutuhkan.
Namun sebelumnya, Kadis PUPR Provinsi NTB akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.
“Ini (Jembatan Pemoles) kira – kira 20 meter, kalau sungainya ke BWS pak, kalau jambatannya kita (PUPR) di Binamarga. Jadi kita akan koordinasi dulu dengan pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, dan kita akan survey dulu pak,” kata Ridwansyah saat menjawab perintah Gubernur.
Kemudian, salah satu pengurus TAC Lalu Debi Margadi, di hadapan gubernur NTB mengatakan, pihaknya berserta beberapa lembaga lain sudah sangat lama menyuarakan agar jembatan tersebut dapat dikerjakan pemerintah Kabupaten, namun hanya diberikan janji semata.
Sehingga, dengan kehadiran orang nomor satu di NTB itu dalam perayaan lebaran Ketupat ini. Ia sangat berharap pemerintah Provinsi dapat menanggapi serius dan segera memperbaiki jembatan tersebut.
“Sudah 1 tahun 6 bulan (18 Bulan) kita sudah suarakan ini, namun sampai sekarang belum ada tindak lanjut. Kemarin wakil bupati sempat kesini, tapi ya tetap hanya janji saja,” Kata Lalu Debi Margadi atau Amaq Ketujur.
“Semoga dengan hadirnya bapak gubernur sekarang ini, jembatan ini segera diperbaiki,” lanjut Amaq Ketujur.
Berbeda dengan Amaq Ketujur, Ketua Umum FAKTA RI Muhanan SH menilai, Pemkab Lombok Tengah tidak peka terhadap kondisi dan penderitaan yang dialami masyarakat. Baginya, pemerintahan LombokTengah, sudah tau ada masyarakatnya yang terisolir malah pesta pora dengan seluruh ASN di lokasi Sirkuit Motocross Lantan.
Dikatakan Muhanan, penderitaan warga dusun Pemoles sedang terisolir. Bahkan, warga saat ini susah untuk dapat ke pasar, ke Puskesmas, bahka ke sekolah.
“Bagaimana tidak ekonomi masyarakat juga ikut terisolir, karena jembatan pemoles yang menjadi akses keluar masuk dari dan menuju Dusun Pemoles sudah hancur dan tidak pernah diperhatikan oleh Pemkab Lombok Tengah,” ujarnya.
“Hal sekecil ini saja tidak mampu untuk dikerjakan, padahal kalau dikerjakan secara keroyokan seperti Sirkuit Motocross sangat gampang,” pungkas Muhanan. (di)