Kesal Dilarang Balapan, Empat Pemuda Desa Tunpak Keroyok Amaq Imi
Terjemahan

AmpenanNews.com – Niat baik berujung petaka, Nasrun alias Amaq Imi, seorang Pria asal Dusun Mawun, Desa Tumpak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) menjadi korban pengeroyokan segerombolan pemuda yang tengah melakukan aksi balap liar di jalan pariwisata mawun pada Selasa (19/04/22).

Anak korban Suhaimi Umar, mengatakan, kejadian tersebut berawal dari segerombolan pemuda yang sedang melakukn balapan liar di depan rumahya Korban sekitar jam 18:00 Wita, atau menjelang waktu berbuka puasa.

Lokasi kejadian tersebut memang selalu mendapati penjagaan ketat oleh Badan Keamanan Desa (BKD) Desa Tumpak, namun memang saat it u BKD sedang pulang untuk berbuka puasa sehingga mereka menjalankan aksinya.

“Setelah BKD pulang baru mereka mulai balapanya, dan kemudian bapak saya (Amaq Imi) melarang mereka karena berada didepan rumah saya,” Katanya.

Baca Juga :  Polisi Berhasil Bekuk Diduga Pengedar Sabu Seberat 2.98 gram

Kemudian saat dilarang, gerombolan pemuda yang dilarang balapan itu, sempat adu mulut dengan Amaq Imi. Lantaran kesal, sehingga mereka pulang mengambil senjatanya. Tidak lama kemudian kembali lagi ke lokasi dan tanpa basa – basi langsung mengeroyok korban.

“Mereka sempat pulang, tapi tidak lama mereka balik dan langsung mengeroyok bapak saya,” Ucapnya.

Suhaimi juga menyebutkan bahwa, saat dikeroyok Amaq Imi sempat melakukan perlawanan, namun tidak dapat dielakkan sehingga jatuh tersungkur.

“Sempat melawan tapi kan empat orang lawan satu saat itu, dan mereka langsung membacok memakai berang,” Terangnya.

Disebutkan, adapun yang melakukan pengeroyokan itu sebanyak empat orang. Yakni Odak alias Odang, yang membacok korban, Gadul yang merupakn kakak si Odang, Demi, dan Tam. Keempat pelaku ini merupakan warga Dusun Mawun, Desa Tumpak, kecamatan Pujut.

Baca Juga :  Gubernur NTB, Fasilitasi Masyarakat Lingkar Sirkuit KEK Mandalika

Atas kejadian tersebut, Suhaimi Umar, langsung melaporkan kejadian teresbut ke Polsek Kawasan Mandalika, namun sampai saat ini belum ada tindakan.

“Padahal ayah saya sudah tergeletak cacat luka yang serius dengan jahitan delapan di bagian dada bagian kanan,” Sebutnya.

Sehingga, Suhaimi Umar, berharap agar pihak kepolisian dapat menangani kejadian tersebut denagan serius, dan segera menangkap pelaku.

“Saya berharap keempat pelaku ini segera ditangkap dan diproses sesuai aturan yang berlaku,” Harapnya.

Sementara, Kapolsek Kawasan Mandalika AKP I Made Dimas Widyantara S.IK., yang dikonfirmasi AmpenanNews.com via whatsapp membenarkan bahwa pihak keluarga korban telah melaporkan kejadian tersebut. Namun pihaknya masih menunggu hasil mediasi di tingkat desa.

Baca Juga :  Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Dimata Pemerhati Budaya "ITDC Harus Membangun MUSEUM SASAK"

“Benar sudah melapor. Bukan balap liar, karena di lokasi selalu dijaga BKD dan patroli Polsek,” Kata Kapolsek.

“Tadi malam kami sudah pertemukan kedua belah pihak. Hari ini akan dimediasi lagi, kami menunggu hasil mediasi di tingkat desa,” Pungkasnya. (di)

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments