AmpenanNews. Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI) menyelenggarakan visitasi untuk calon Program Studi (Prodi) Profesi Apoteker (PSPA) Fakultas Kedokteran Universitas Mataram (Unram). Visitasi dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting pada Selasa (22/3).
Visitasi daring ini dilakukan sebagai bentuk pra pembukaan Program Studi (Prodi) Profesi Apoteker. Ketua APTFI, Prof. Dr. Daryono Hadi Tjahjono, M.Sc., Apt. mengawali acara dengan menyampaikan beberapa informasi terkait persiapan pendirian program studi profesi Apoteker yang akan diusulkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Mataram.
APTFI mengharapkan adanya 70 prodi profesi Apoteker pada tahun 2030.
Prof. Dr. Daryono Hadi Tjahjono, M.Sc. menjelaskan bahwa APTFI akan meninjau persiapan pendirian program studi profesi Apoteker dan juga meninjau berjalannya program studi S1 Farmasi yang diselenggarakan di Unram.
“Kami ingin mengetahui persiapan dari prodi profesi apoteker, kami juga ingin mengetahui sudah seperti apa penyelenggaraan studi S1 farmasi di Unram. Sehingga nanti mungkin ada juga yang ingin bertanya beberapa hal terkait dengan penyelenggaraan prodi S1 farmasi yang ada. Karena seperti kita ketahui meskipun prodi profesi apoteker dan prodi sarjana farmasi secara de facto itu terpisah di dalam 2 program studi, tetapi sebenarnya merupakan satu kesatuan. Jadi prodi profesi apoteker tentu tidak bisa lepas dari prodi sarjana farmasi,” ucap Ketua APTFI.
Selain Ketua APTFI dan tim visitasi, turut hadir pula Rektor Unram Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Akademik Agusdin, SE., MBA., DBA., Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Prof. Dr. Kurniawan, SH., M.Hum., dan Dekan Fakultas Kedokteran dr. Hamsu Kadriyan, Sp.T.H.T.K.L (K).,M.Kes., serta Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran dr. Arfi Syamsun, Sp. KF., M.Si. Med.
Prof. Bambang menjelaskan bahwa sejak tahun 2014, Unram telah menyelenggarakan prodi pendidikan farmasi, namun sejak tahun 2018 prodi farmasi telah bergabung dengan fakultas kedokteran Unram.
“Unram telah meluluskan 149 sarjana farmasi dan 27% diantaranya telah melanjutkan studi profesi apoteker. Oleh karena itu, kami berusaha untuk membuka program studi profesi apoteker di Unram,” jelasnya.
“Perguruan Tinggi Swasta (PTS) penyelenggara di NTB memiliki 6 prodi program farmasi dan belum ada satupun yang memiliki prodi profesi apoteker. Menyikapi situasi ini Unram berkomitmen untuk menyelenggarakan pendidikan farmasi yang paripurna, tidak hanya memiliki pendidikan di tahap sarjana, tetapi juga pada tahap profesi,” tegas Prof. Bambang.
Rektor Unram itu juga menjelaskan bahwa Unram sudah memiliki minimal 4 persyaratan untuk menyelenggarakan PSPA di antaranya; PSF FK Unram telah terakreditasi B; Studi kelayakan yang dilakukan PSFA FK Unram layak untuk dibuka.
Tingginya animo masyarakat dalam menempuh pendidikan farmasi di Unram; Tercapainya persyaratan minimal Lampetekes untuk pembukaan program studi profesi Apoteker.
“Untuk itu kami pimpinan Unram berkomitmen untuk mendukung persiapan pembukaan prodii profesi Apoteker FK Unram, tidak hanya sebagai komitmen secara lisan, tetapi juga kami bersedia menandatangani komitmen secara tertulis,” ucap Prof. Bambang mengakhiri sambutannya.