Terjemahan

Lombok Barat – sebelumnya Desa Kebon Ayu lebih dikenal dengan desa pengrajin tenun atau dengan jembatan gantung bersejerahnya, belakangan ini Desa Kebon Ayu yang berada di Kecamatan Gerung Lombok Barat ini seperti mempunyai identitas dan ciri khas baru lainnya, yakni Golden Melon.

 

Dalam tiga bulan terakhir, 2-3 minggu sekali banyak masyarakat berbondong-bondong mengunjungi Kebon Ayu hanya untuk mendapatkan dua, tiga hingga lima kilo lebih buah melon hasil asli dari desa yang tidak jauh dari kantor pusat pemerintahan Kabupaten Lombok Barat ini.

 

Bagi masyarakat yang ingin merasakan sensasi panen raya melon sebaiknya segera bergegas. Kurang dari dua jam sejak panen raya dimulai, seluruh melon yang ada di lokasi sudah habis terjual. Antusias masyarakat tersebut mendapat apresiasi tinggi dari Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, H. M. Fajar Taufik.

Baca Juga :  DPRD NTB Asal Sekotong Masuk Kandidat Calon Bupati Lobar 2024

 

“Harapan saya agar semua desa wisata bisa mengembangkan potensi yang ada di daerah masing-masing, sehingga ada kekhasan masing-masing desa wisata, jangan semua sama. Jadi ada produk-produk unggulan apa yang ada di desa tersebut bisa dimunculkan sehingga masyarakat banyak pilihan untuk berwisata,” ujar Fajar Taufik saat hadir dalam panen raya golden melon Desa Kebon Ayu pagi tadi, Minggu (6/2/2021).

 

Taufik juga berharap perkembangan desa wisata dalam membuat inovasi dan atraksi-atraksi baru seperti yang dilakukan Kebon Ayu ini bisa menjadi atraksi penunjang bagi perhelatan MotoGP Mandalika yang akan digelar Maret mendatang.

 

Di tempat yang sama, Ketua Dharma Wanita Dispar Lobar Ibu Yayuk yang datang mendampingi suami tak lupa juga memberikan komentar positifnya bagi Desa Kebon Ayu.

Baca Juga :  Harapkan Lalu Ahmad Ismail Jadi Bupati Lobar, Ponpes di Kecamatan Gerung Gelar Doa

 

“Saya lihat saat ini golden melon menjadi pusat perhatian pengunjung yang datang kesini. Selain buahnya yang masih fresh dan juga vitaminnya dalam kondisi saat ini sangat-sangat diperlukan,” ujar Yayuk.

 

Tidak hanya datang untuk memetik melon saat panen, setiap Minggu pagi, kehadiran lapak-lapak yang menyajikan kuliner teadisional khas Lombok yang dikemas menarik juga memberikan tambahan atraksi tersendiri bagi pengunjung yang datang langsung dengan keluarga maupun para kelompok pesepeda setelah mengayuh jauh dari berbagai tempat.

 

Menariknya, sejumlah atraksi budaya hingga kesenian dari Desa Kebon Ayu seperti atraksi Nyesek (menenun, red) hingga berkuda juga bisa kita jumpai di kegiatan mingguan hasil kreasi kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Kebon Ayu ini.

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments