AmpenanNews. Menyoroti pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Mandalika, khususnya kegiatan penanaman pipa distribusi air baku dari Bendungan Pengga Ke Pengengat, sekitar 15 orang anggota Jaringan Pemuda dan Mahasiswa (JAPMA) Lombok Tengah melakukan Demonstrasi menuntut PDAM Lombok Tengah bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan, Jum’at (11/02).
Keseempatan tersebut koordinator JAPMA, Saidan Ranjer, menyampaikan 2 tuntutan kepada PDAM Lombok Tengah saat orasi di depan kantor pusat PDAM Lombok Tengah.
“Kami menuntut agar proyek SPAM Mandalika dihentikan karna telah membuat air masyarakat mati, dan kami menuntut kepada PDAM Lombok Tengah agar bertanggung jawab secara materil atas kerusakan dan kerugian masyarakat yang terjadi akibat galian tersebut,” Tegasnya.
Jika nantinya ada kami temukan keterlibatan pada proyek, berarti PDAM telah membohongi kami, kita catat dan kita akan terus awasi proyek ini.
Sementata itu, Bambang Supratomo, S. IP Direktur Umum PDAM Lombok Tengah saat menemui peserta demonstasi menjelaskan kalau tuntutan adik adik JAPMA salah alamat.
“Pembangunan SPAM Mandalika Bukan Proyek PDAM tapi APBN yang dikerjakan oleh Dirjen BPPW dan Dirjen Cipta Karya. Sehingga tuntukan adik adik JAPMA salah alamat, dan pekerjaan penggalian itu yang dirugikan justru PDAM karna yang rusak pipa eksisting PDAM, dan itulah yang kami kawal dan perbaiki jika ada kerusakan,” Jelasnya.
Bambang yang juga saat ini menjabat sebagai Plt. Dirut PDAM Lombok Tengah berharap jika ada saran, masukan atau keluhan terhadap PDAM untuk dapat langsung disampaikan ke PDAM secara langsung atau melalui medsos juga bisa.
“Demo silahkan, kami tidak anti kritik.
Silahkan kita diskusikan dulu masalah dan solusinya, jangan sampai adik-adik demo tapi salah data,” tambahnya.
Lalu Sukemi Adiantara, SH, Selaku Direktur Teknik PDAM Lombok Tengah, juga menjelaskan bahwa terkait dampak akibat pembongkaran itu juga, kami sudah melakukan mitigasi.
“Mulai dari pertigaan Pelambik sampai pertamina Darek itu ada jaringan kami yang terganggu, terus setelah masuk Penujak juga kami kawal, setelah itu tidak ada, dan pihak konsultan juga sudah menghadap sebelum melakukan pekerjaan, dan apa yang menjadi tuntutan adik-adik dulu pernah kami sampaikan juga, jangan sampai pipa kami rusak, karna kalau rusak air PDAM otomatis akan di matikan.” Ungkapnya.
Sukemienbahkan, untuk mengurangi dampak kerusakan atas galian tersebut kami dari PDAM sejak awal sudah menurunkan tim untuk mengawal, tapi konsekuensi dari panggalian memang akan ada pipa jaringan eksisting yang rusak, itu pasti.
“Tapi tim dari PDAM langsung melakukan perbaikan juga. Karena ketika melakukan perbaikan pipa, ya harus dimatikan dulu airnya agar airnya tidak sia-sia dan pekerjaan jadi lebih cepat selesai,” lanjutnya.
SPAM Mandalika adalah solusi untuk ketersediaan air baku di KEK Mandalika dan masyarakat Kawasan penyangga jadi haruslah kita dukung bersama-sama,
“Terkait pengelola setelah SPAM Mandalika jadi, jika dipercayakan ke PDAM kami juga siap, kalau tidak juga tidak masalah. ” Tutupnya.